Search

Home / Khas /

Cerita Si Kembar Tiga Berhasil Diterima di UNAIR

   |    22 Juli 2021    |   18:51:11 WITA

Cerita Si Kembar Tiga Berhasil Diterima di UNAIR
Tiga saudara kembar yang kesemuanya berhasil lolos di UNAIR, dari kiri ke kanan: Nandina Salsabila, Naila Shakira, Nabila Shafiya. (Foto: dokumentasi pribadi)

BERSYUKUR, kiranya merupakan satu kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan Nandina, Naila asal SMA 5 Surabaya, dan Nabila asal SMA 2 Surabaya. Pasalnya, mereka adalah saudara kembar yang dinyatakan lolos seleksi menjadi mahasiswa baru jurusan Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Sains Data jalur SNMPTN dan SBMPTN Universitas Airlangga (UNAIR).

Tidak serta-merta dapat langsung dinyatakan lolos untuk bergabung dengan UNAIR, ketiganya harus melalui proses yang cukup panjang. Ketekunan dalam belajar serta semangat untuk tidak pantang menyerah menjadi kunci keberhasilan ketiganya. 

Nabila Shafiya, salah satu di antara ketiganya, memaparkan bahwa mereka akan mencatat dan melihat kembali pelajaran yang telah didapat dari bimbingan belajar. Hal yang berbeda dari ketiganya hanya terkait dengan durasi belajar. 

“Ada yang mungkin tahan belajar sampai agak lebih malam, ada juga yang harus banyak istirahatnya,” kata Nabila, Kamis (22/7) di Surabaya. 

Tidak hanya fokus pada bimbingan belajar, namun ketiganya juga menaruh perhatian pada pembelajaran di sekolah. Nabila menuturkan, bahwa suatu ketika mereka harus menyeimbangkan fokus antara tugas dari bimbingan belajar dengan ujian praktik di sekolah. 

“Jadi harus begadang sampai jam 01.00 untuk ngerjain tugas-tugas,” ungkapnya. 

Meskipun mendapatkan banyak tugas dari bimbingan belajar yang mereka ikuti, namun hal itu justru menjadi pengalaman berkesan bagi ketiganya. Nabila menuturkan, bahwa semangat mengajar dari guru-guru mereka-lah yang menjadi motivasi.

Lebih lanjut, Nabila menuturkan bahwa menjadi mahasiswa baru UNAIR merupakan impian mereka sejak lama. Bermula dari banyak anggota keluarga mereka yang berkuliah di UNAIR, ketiganya kemudian memahami bahwa kampus yang baik adalah Universitas Airlangga. Selain itu, setelah mengetahui bahwa banyak prestasi yang telah diraih oleh UNAIR, maka mereka semakin mantap untuk memilih salah satu kampus terbaik di dunia tersebut.

“Alasan lainnya karena kami ingin berusaha untuk tidak menyulitkan kedua orang tua dengan cara masuk universitas negeri,” imbuh Nabila. Beruntung, kedua orang tua mereka juga menyetujui dan mendukung penuh keputusan itu. 

Mulanya, hanya satu di antara mereka yang telah dinyatan lolos seleksi UNAIR. “Jadi ketika mendaftar perguruan tinggi melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), hanya Nandina yang berhasil diterima di jurusan Teknologi Sains Data. Ingin merayakan diterimanya Nandina juga nggak terlalu senang karena baru satu yang lolos,” tutur Nabila.

Sebelum dinyatakan lolos di perguruan tinggi yang sama, Nabila juga mengaku bahwa dirinya sempat mengalami stress. “Agak stress juga waktu itu, sebelum akhirnya saya dan Naila lolos melalui jalur SBMPTN,” tutur perempuan berhijab tersebut. Kini Nabila berhasil diterima di jurusan Kesehatan Masyarakat dan Naila diterima di jurusan Teknologi Sains Data menyusul Nandina. 

Mengenai langkah kedepannya setelah memulai berkuliah, Nabila mengaku ingin bergabung dengan organisasi atau kepanitiaan, mengikuti seminar, serta mendapatkan beasiswa. Nabila juga mengungkapkan bahwa ia ingin berprestasi, baik akademik maupun non-akademik. Selain itu, ia juga berharap agar nantinya dapat diberi banyak kemudahan dalam mengerjakan skripsi dan lulus tepat waktu dengan nilai yang memuaskan.

Terakhir, Nabila berpesan bagi siapa saja yang ingin berkuliah di UNAIR, agar selalu bersungguh-sungguh. “Ketika teman-teman mengalami banyak kesulitan, jangan patah semangat dan banyak berdoa,” pungkasnya.(HER/ISU/PDN)

 


Baca juga: Satu Langkah Setelah Vaksinasi Covid-19