Search

Home / Aktual / Ekonomi

Koster Ingin Arak Bali Dikembangkan UMKM Guna Dorong Ekonomi Lokal

   |    22 Juli 2021    |   20:42:26 WITA

Koster Ingin Arak Bali Dikembangkan UMKM Guna Dorong Ekonomi Lokal
Gubernur Koster

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Gubernur Bali, Wayan Koster ingin arak sebagai minuman tradisional khas Bali dikembangkan sepenuhnya oleh UMKM, bahkan hingga mampu menjadi bagian dari pertumbuhaban ekonomi lokal.

“Kita harus memberdayakan sumber daya lokal sebagai sumber kehidupan dan pengembangan ekonomi Bali, agar ekonomi kita bisa tumbuh dari kekayaan alamnya sendiri,” kata Koster dalam acara penyerahan hadiah Lomba Desain Kemasan Minuman Tradisional Arak Bali, Kamis (22/7) di Denpasar.

Pihaknya pun telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya, memperkuat branding arak Bali supaya mempunyai daya saing di tingkat internasional seperti halnya sake (Jepang) dan soju (Korea).

Selanjutnya, ia juga membuat peraturan yang berpihak memperkuat pengembangan perekonomian yang bersumber dari kearifan dan alam lokal.

Misalnya saja, Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali dan Pergub Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan Destilasi Khas Bali dan peraturan lainnya.

“Dengan dikeluarkannya Pergub tata kelola minuman fermentasasi khas Bali, kita ingin perkuat tata kelolanya hingga ke hilir. Sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber penghidupan dan pengembangan UMKM. Ingat tata kelolanya yang ditekankan bukan artinya bebas mengkonsumsi,” terangnya.

Namun hal itu menurut dia belum cukup, mesti dibarengi pula dengan perbaikan kualitas dan memperkuat branding arak Bali termasuk dari sisi desain kemasan.

“Kualitas (arak, red) harus dijaga dengan maksimal. Jangan ada yang merusak menggunakan fermentasi tak sesuai dengan cara kita di Bali. Karena arak ingin kita jadikan produk internasional,” ungkapnya.

Ia berharap sumber daya lokal Bali ini digeluti warga lokal pula. Sehingga warga lokal punya sumber pendapatan dari produk-produk lokal yang ada di Bali.

“Kita bisa tumbuh dengan sumber daya yang kita punya, dari hulu hingga hilir,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Wayan Jarta menyebutkan, terdapat 1.472 perajin arak di seluruh Bali. (ISU/PDN)

 


Baca juga: KPKHN Berharap Pemerintah Dukung Budidaya Karang Hias