Search

Home / Aktual / Edukasi

PKK Bali: Peran Keluarga Sangat Penting Cegah Penyalahgunaan Narkoba

   |    27 Oktober 2020    |   21:31:02 WITA

PKK Bali: Peran Keluarga Sangat Penting Cegah Penyalahgunaan Narkoba
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster dalam acara Dialog Pasikian Yowana Bali Majelis Desa Adat Provinsi Bali, di Denpasar. (Foto: ant/Istimewa)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengatakan peranan keluarga sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada generasi muda.

"Keluarga harus menjaga komunikasi dengan anak-anaknya, karena mendidik anak milenial saat ini berbeda dengan mendidik generasi sebelumnya," kata Putri Koster dalam acara Dialog Pasikian Yowana Bali Majelis Desa Adat Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa (27/10).

Menurut istri Gubernur Bali itu, para orang tua harus lebih melakukan pendekatan yang komunikatif dengan anak-anak, sehingga apa yang mereka kerjakan dapat diketahui orang tua.

"Untuk itu, saya harapkan peran orang tua dalam mengawasi pergaulan anaknya agar lebih ditingkatkan," ujarnya yang juga Manggala Utama Pasikian Paiketan Krama Istri MDA Provinsi Bali itu.

Dalam kesempatan itu, Putri Koster juga mengatakan penyalahgunaan narkoba dan bahaya HIV/AIDS merupakan bahaya laten. "Bahaya laten itu ya begitu, kayak api dalam sekam. Ketika ditiup sekali, membakar hangus satu generasi. Kita tentu tidak mau kehilangan generasi muda kita," ujarnya.

Penyalahgunaan narkoba, lanjut dia, akan menjadi persoalan besar jika tidak ditangani dan dicegah dengan seksama. Terlebih Bali sebagai daerah tujuan pariwisata dunia yang tentunya menjadi sasaran peredaran narkoba.

"Sesungguhnya dapat dikatakan narkoba adalah perang dalam bentuk lain, cara menyerang yang sangat halus dan mampu menjatuhkan korban di seluruh pelosok negeri ini. Untuk itu, jika ini tidak diperangi secara bersama-sama maka generasi kita akan hancur oleh narkoba," ucapnya.

Selain itu, Putri Koster juga menyinggung mengenai desa di Bali yang terdiri dari dua bagian, yaitu desa adat dan desa dinas, untuk itu aturan yang tidak ada dalam desa dinas dalam menegakkan penyalahgunaan narkoba bisa dipertegas dengan "pararem" atau kesepakatan ada tertulis yang ada pada desa adat.

"Untuk itu, kedua bagian ini harus saling menguatkan dalam penegakan penyalahgunaan narkoba, karena tidak bisa dipungkiri narkoba tersebut menyasar anak-anak muda yang ada di desa," ucapnya.

Pecalang atau petugas pengamanan adat sangat memiliki peran dalam penegakan pararem di desa adat. Jika semua tegas semua bersatu dan solid maka pemberantasan narkoba bisa kita lakukan secara bersama-sama.

Sementara itu, Bendesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali Ida Penglingsiri Agung Putra Sukahet mengapresiasi atas terselenggaranya acara tersebut yang juga menerapkan protokol kesehatan.

Menurut dia, informasi terkait penyalahgunaan narkoba dan cara pencegahannya harus terus digaungkan sehingga generasi muda kita peduli dan takut akan hukuman yang akan didapat jika hal tersebut terjadi.

"Untuk itu, kami berharap para yowana (generasi muda) dapat terus mengedukasi yowana-yowana yang ada di sekitar lingkungannya sehingga generasi muda kita terhindar dari ancaman narkoba dan seks bebas," kata Sukahet. (ANT/RIS/PDN)


Baca juga: Pimpin Komite Sekolah, Hendra: Tingkatkan Sinergi Membangun SD N 2 Tanjung Ratu