Search

Home / Aktual / Ekonomi

Hidup Pariwisata, Cok Ajak Pelaku Usaha di Destinasi Wisata Kembali Berakivitas

   |    28 Oktober 2020    |   19:33:02 WITA

Hidup Pariwisata, Cok Ajak Pelaku Usaha di Destinasi Wisata Kembali Berakivitas
Wagub Cok Ace menghadiri Simakrama Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru di Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Jembrana yang dipusatkan di Obyek Wisata Tanah Lot, Tabanan, Selasa (27/10/2020) malam.

TABANAN, PODIUMNEWS.com - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) berharap pelaku usaha di destinasi wisata yang ada di Pulau Dewata mulai menggeliatkan kembali aktivitasnya. Destinasi wisata yang hidup bakal menarik minat dan kepercayaan wisatawan untuk kembali datang ke Bali.

Hal ini disampaikan Wagub Cok Ace saat memberi sambutan pada acara Simakrama Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru di Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Jembrana yang dipusatkan di Obyek Wisata Tanah Lot, Tabanan, Selasa (27/10/2020) malam.

Cok Ace mengatakan belajar dari pengalaman Tiongkok, saat ini kunci dalam pengendalian Covid-19 adalah kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan. Dengan belum adanya obat dan vaksin, masker adalah ‘senjata’ utama untuk mengendalikan penyebaran virus Covid-19.

“Jadi saya mohon teman-teman semua yang ada di Tabanan (untuk memakai masker, red), apalagi sudah ada Surat Edaran Gubernur tentang keharusan menggunakan masker. Saya kira ini yang menjadi momentum untuk kita semua peduli pada lingkungan,” kata mantan Bupati Gianyar.

Cok Ace menyayangkan adanya oknum menyelenggarakan kegiatan di restoran, cafe dan klub dengan mengabaikan protokol kesehatan. Menurutnya, tindakan ini justru merugikan objek wisata, sehingga oknum ini perlu diingatkan agar tidak merugikan semua insan pariwisata di Bali.

Cok Ace juga menyampaikan pengalamannya setelah mendengar penuturan  warga Jakarta yang sempat berkunjung ke Bali, bahwa mereka merasa kecewa karena gagal membeli kerajinan di Pasar Seni Ubud  gara-gara toko-toko di pasar itu tutup.

Pengalaman ini membuat Tokoh Puri Ubud ini mengajak para pelaku usaha di destinasi wisata untuk menggeliatkan kembali aktivitasnya.

“Menurut saya, terutama di sini Tanah Lot dan sepanjang Jalan Tanah Lot kalau memungkinkan mari kita mulai menggeliatkan usaha ini,” pintanya.

Menurutnya, pelaku usaha bisa buka sampai  Pukul 18.00 WITA, dan jika pada daerah terdapat wisatawan dapat buka hingga Pukul 20.00 WITA. Dengan begitu akan terlihat ada aktivitas, kerapian dan kebersihan.

“Saya harap di Tabanan mungkin nanti dengan Dinas Pariwisata hidupkanlah, geliatkanlah. Kalaupun tidak dapat jualan, jangan kita menyerah. Besok buka lagi, sapu lagi, jualan baju, rapi kan bajunya, jualan patung, dibersihkan patungnya, jangan sampai ada debu,” sarannya.

Lanjut dia, menjaga kebersihan dan keindahan bukan semata-mata untuk pariwisata, namun juga untuk sang Maha Pencipta.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Kurleni Ukar menyambut positif gelaran simakrama kepariwisataan yang merupakan sinergi Kemenpar bersama Pemprov dan enam Pemkab di Bali.

Jelas dia, simakrama kepariwisataan sarat nilai luhur budaya bangsa yang mengedepankan silaturahmi, adat, tradisi, budaya dan menjadi ciri dari kepariwisataan di Bali yang harus dipertahankan.

Ia menambahkan simakrama kepariwisataan menjadi pemantik pemulihan social dan ekonomi masa pandemi. Kesehatan dan ekonomi adalah dua dimensi yang secara masif disosialisasikan secara seimbang pada setiap rangkaian kegiatan simakrama.

“Kita sudah buktikan bahwa kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan dengan aman. Mudah-mudahan dalam masa libur panjang saat ini, mulai dari besok makin banyak wisatawan yang berkunjung kembali,” harapnya.

Simakrama kali ini menghadirkan narasumber Duta Besar RI untuk Vietnam Ibnu Hadi, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Rizki Ernadi Wimanda, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ir Putu Astawa.

Simakrama juga menampilkan atraksi seni khas Tabanan dan Jembrana serta pameran produk UMKM lokal. (BAS/PDN)


Baca juga: KPKHN Berharap Pemerintah Dukung Budidaya Karang Hias