Search

Home / Aktual / Sosial Budaya

Gubernur Koster Letakan Batu Pertama Pembangunan Pelabuhan di Nusa Ceningan

   |    29 Desember 2020    |   21:04:12 WITA

Gubernur Koster Letakan Batu Pertama Pembangunan Pelabuhan di Nusa Ceningan
Gubernur Koster saat peletakan Batu Pertama Pembangunan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Selasa (29/12). (Foto: Istimewa)

KLUNGKUNG, PODIUMNEWS.com – Janji Gubernur Bali Wayan Koster terkait pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur - Denpasar, Pelabuhan Penyebrangan Bias Munjul - Nusa Ceningan, dan Pelabuhan Sampalan - Nusa Penida di Kabupaten Klungkung bukan hanya isapan jempol semata.

Bertepatan hari suci purnama Kepitu, Selasa (29/12), Wayan Koster melakukan peletakan batu pertama Pembangunan Pelabuhan Penyebrangan Bias Munjul di Nusa Ceningan sebagai realisasi program itu.

"Ini bukan janji waktu Pilgub Bali, tapi karena ada niat yang membuat jiwa perjuangan saya tergerak ketika saat itu di tahun 2017 menyebrang ke Nusa Penida dalam kegiatan sosialisasi menjadi calon Gubernur Bali, dari Sanur saya merasakan keprihatinan karena melihat banyak masyarakat Bali hingga wisatawan mancanegara harus digendong, ada juga yang mengangkat kain celananya, hingga membuka sepatunya untuk menghindari terjangan ombak menuju speed boat," ceritanya dihadapan masyarakat Nusa Ceningan.

Dalam upaya mewujudkan Program Prioritas Pembangunan Infrastruktur Darat, Laut, dan Udara secara terkoneksi dan terintegrasi serta bantuan dari pemerintah pusat, akhirnya program itu mampu terlaksana di tahun 2020.

"Ternyata bersyukur rencana Pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan ini terwujud berkat niat baik ketemu jalan baik, karena pada tahun 2019 saya dipanggil Bapak Presiden Joko Widodo, disana saya melaporkan salah satun rencana pembangunan pelabuhan ini dan langsung direspon oleh Bapak Presiden, hingga kemudian di Tahun 2020 ini langsung direalisasikan dalam jangka waktu yang cepat hingga dengan anggaran yang besar," ungkapnya.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Drs. Budi Setyadi, SH. MSi menyampaikan pesan Menhub agar pembangunan pelabuhan menggunakan kearifan lokal, mampu memberikan manfaat terbaik untuk masyarakat dengan pembangunan yang tepat waktu, serta memperhatikan aspek keselamatan.

Selain itu, ia meminta Pembangunan yang dikerjakan oleh PT. Nindya Karya dengan dana Rp 97 miliar bersumber dari APBN itu, dapat didampingi dan diawasi oleh Kejaksaan Tinggi Bali secara berkala supaya prosesnya dapat berjalan lancar dan berkualitas.

"Setelah pekerjaan ini kita selesaikan, maka kedepan kita sedang memikirkan operator pelabuhan ini nanti siapa? Apakah Pemerintah Provinsi Bali, atau Pemerintah Kabupaten Klungkung. Apalagi nanti masalah pemeliharaan bangunannya juga perlu diperhatikan, demi menciptakan keselataman masyarakat yang ingin berlabuh keliling Pulau Nusa Penida dan menuju Sanur," tegasnya seraya menyatakan siap untuk memback-up program pembangunan untuk pariwisata Bali.

Dalam acara tersebut, turut juga dihadiri oleh Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom, SH, Perwakilan Kejaksaan Tinggi Bali, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gede Wayan Samsi Gunarta, hingga Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Sebelumnya, Menhub RI, Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Bali, Wayan Koster telah melakukan Peletakan Batu Pertama dimulainya Pembangunan Pelabuhan Sanur - Denpasar dan Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida.

Secara anggaran, pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan ini bersumber dari APBN Kementrian Perhubungan dengan total sebesar Rp. 555 Milyar, yang terdiri dari anggaran pembangunan Pelabuhan Sanur sebesar Rp. 376 Milyar, untuk Pelabuhan Sampalan Rp. 82 Milyar, dan Pelabuhan Bias Munjul sebesar Rp. 97 Milyar.

Sehingga Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung itu direncanakan selesai pada akhir tahun 2021 dan Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2022. (RIS/PDN)


Baca juga: NUSA DUA CIRCLE, Mega Proyek ‘Gagal’. Benarkah Perusahaan dan Orang-Orang yang Terlibat Didalamnya Juga Bermasalah? (BAG: 1)