Search

Home / Aktual / Sosial Budaya

Soal Pelabuhan Bias Munjul, Koster: Tidak Harus Buka Sepatu Lagi

   |    29 Desember 2020    |   23:48:50 WITA

Soal Pelabuhan Bias Munjul, Koster: Tidak Harus Buka Sepatu Lagi
Gubernur Bali Wayan Koster dan Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi saat acara peletakan batu pertama pembangunan pelabuhan penyebrangan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Klungkung, Selasa (29/12). (Foto: Istimewa)

KLUNGKUNG, PODIUMNEWS.com – Gubernur Bali Wayan Koster melakukan peletakan batu pertama pembangunan pelabuhan penyebrangan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Klungkung, Selasa (29/12).

Realisasi pembangunan pelabuhan menghubungkan kawasan segita emas Sanur (Denpasar) - Bias Munjul (Nusa Ceningan) - Sampalan (Nusa Penida) ini menjadi program prioritas Gubernur Koster untuk mewujudkan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terkoneksi dan terintegrasi di Pulau Dewata.

Diharapkannya dengan pembanguan pelabuhan penyebrangan ini akan menambah kenyamanan bagi masyarakat dan wisatawan yang akan menyeberang ke Nusa Ceningan.   

"Masyarakat dan wisatawan tidak harus digendong dan membuka sepatu lagi untuk menghindari terjangan ombak menuju speed boat," katanya.

Sedangkan terkait anggaran pembangunan pelabuhan ini berasal dari APBN. Pembangunan pelabuhan ini menerutnya telah disetujui Presiden Joko Widodo pada tahun 2019. 

“Pada tahun 2019, saya dipanggil Bapak Presiden Joko Widodo, di sana saya melaporkan rencana pembangunan pelabuhan ini, dan langsung direspon oleh Bapak Presiden. Tahun 2020 langsung direalisasikan dengan anggaran cukup besar," ungkapnya.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi mengatakan bahwa desain pembangunan pelabuhan akan menggunakan arsitektur Bali yang menelan anggran mencapai Rp97 miliar.

Menyangkut pihak yang akan bertnidak sebagai operator pelabuhan ini, ia mengku hingga saat ini belum diputuskan oleh pemerintah.

"Kita sedang memikirkan siapa nantinya operator pelabuhan ini? Apakah Pemprov Bali atau Pemkab Klungkung. Apalagi nanti masalah pemeliharaan bangunan yang juga perlu diperhatikan,” ujarnya. (ISU/PDN)


Baca juga: NUSA DUA CIRCLE, Mega Proyek ‘Gagal’. Benarkah Perusahaan dan Orang-Orang yang Terlibat Didalamnya Juga Bermasalah? (BAG: 1)