Search

Home / Khas /

Rawan Cedera, Pemerinta Daerah Diharapkan Memberikan Asuransi kepada Atlet Silat

   |    07 Desember 2018    |   10:46:22 WITA

Rawan Cedera, Pemerinta Daerah Diharapkan Memberikan Asuransi kepada Atlet Silat
Suasana HUT Kelatnas Perisai Diri Cabang Tabanan ke - 52.

TABANAN, PODIUMNEWS.com - Keluarga Silat Nasional Indonesia (Kelatnas) Perisai Diri (PD) Cabang Tabanan merayakan hari jadinya yang ke-52 pada Rabu (6/12) di Penebel, Tabanan.

Dalam kegiatan yang dihadiri semua keluarga besar PD ranting se-Tabanan, senior dan pendekar itu, Ketua Umum PD Tabanan, I Gusti Darma Diatmika mengatakan atlet cabang olah raga (cabor) Silat perlu diberikan asuransi. Pasalnya yang silat tergolong olah raga ekstrim yang kadangkala bisa menimbulkan cedera bagi atlet saat berlaga maupun ketika berlatih.

Menurut Diatmika, selama ini bila ada atlet yang cidera, pihaknya mesti mengeluarkan biaya sendiri. Jelas hal ini membuat semangat atlet menjadi kendor. Padahal saat atlet meraih medali otomatis, ia telah mengharumkan nama daerah yang diwakilinya.

"Saya harap kepada pemerintah kabupaten maupun provinsi, untuk lebih peduli lagi terhadap atlet silat untuk bisa memberikan asuransi ketika mengalami cidera di saat mengikuti kejuaraan maupun latihan," pintanya.

Sementara untuk pembibitan atlet, pihaknya melakukan penjaringan sejak usia dini. Yakni mulai dari tingkat SD dan SMP. Karena pada atlet tingkat SMA dan mahasiswa memiliki kesibukan sangat tinggi sehingga mengurangi fokus mereka untuk berlatih.

Untuk mendukung program itu, pihaknya memberkian pelatihan secara rutin tiap tahunnnya kepada pelatih? wasit serta juri.Termasuk pula kegiatan kenaikan tingkat untuk anak didik tiap 6 bulan sekali.

"Untuk membuat bibit yang baik, kami akan cari mulai di usia SD, sebab untuk umur SD, kami bisa lama memakainya," katanya seraya menambahkan suksesnya atlet tak lepas dari dukungan orang tua mengingar silat sebagai olahraga cukup keras.

Sedangkan Pembina sekaligus Pendiri Perisai Diri Tabanan, Drs I Gusti Ngurah Bagus Danendra mengatakan untuk menjadi pesilat bukan hanya sekedar mampu bertarung saja, tetapi juga harus diimbangi dengan kerohanian.

"Karena silat tanpa rohani akan menjadi kekerasan hingga kriminal," tegasnya. (ISU/PDN)


Baca juga: Era Globalisasi, IWO Akan Gencarkan Pelatihan Jurnalistik