Search

Home / Khas /

Tutup Bulan Bahasa Bali, Gubernur Koster Berikan Penghargaan kepada Dua Tokoh

   |    01 Maret 2021    |   20:51:40 WITA

Tutup Bulan Bahasa Bali, Gubernur Koster Berikan Penghargaan kepada Dua Tokoh
Penutupan Bulan Bahasa Bali ke-3 Tahun 2021 Minggu, (28/2) di Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar. (Foto: Istimewa)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi menutup Bulan Bahasa Bali ke-3 Tahun 2021 bertema 'Wana Kerthi-Sabdaning Taru Mahottama' yang dibarengi dengan pemberian penghargaan Bali Kérthi Nugraha Mahottama kepada dua tokoh, Minggu, (28/2) di Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar.

Dalam sambutannya pada acara yang berlangsung secara Hibrd Luring-Daring, Gubernur Koster mengatakan bahwa bahasa dan aksara Bali merupakan warisan pemikiran para leluhur yang kemudian melahirkan sastra Bali sebagai tuntunan kehidupan sekala-niskala.

"Dari 718 bahasa daerah yang ada di Indonesia, hanya 11 bahasa daerah yang memiliki aksara daerah, salah satunya Bahasa Bali," sebutnya.

Aksara Bali sendiri kata Koster, dibagi menjadi tiga. Yakni aksara Wréastra, Swalalita dan Modré yang digunakan untuk menulis berbagai hal ikhwal kehidupan maupun kematian. Sedangkan karya sastra Bali banyak dituangkan dalam lontar-lontar.

"Jumlah lontar yang telah dicatat hingga diidentifikasi telah mencapai 29.658 dengan berbagai kondisi. Ini menunjukkan bahwa kita di Bali memiliki sebuah kebudayaan adi luhung," sebutnya.

Untuk melestarikan hal itu, pihaknya pun mengeluarkan  Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.

"Peraturan ini menunjukkan secara jelas bahwa Pemerintah Provinsi Bali menaruh harapan besar agar keberadaan bahasa, aksara, dan sastra Bali semakin berkembang serta mampu bersaing dalam perkembangan zaman," tegasnya.

Bahkan menurut Gubernur Koster, Bali. menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang mengupayakan pemuliaan terhadap bahasa ibunya melalui pelaksanaan Bulan Bahasa Bali.

"Jangan bisa bahasa Inggris, tapi lupa bahasa Bali. Wajib bahasa Bali, kalau tidak kita siapa lagi. Kepercayaan untuk menjaga budaya Bali, harus kita percayakan kepada orang Bali," serunya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Koster juga memberikan penghargaan Bali Kérthi Nugraha Mahottama kepada dua tokoh yang telah mengabdikan diri mereka untuk pelestarian bahasa, aksara, dan Sastra Bali.

Kedua tokoh itu adalah I Gede Marayana (praktisi wariga ) dan Ida I Dewa Gde Catra (praktisi Lontar). Mereka masing-masing menerima lencana emas serta dana tali kasih sebesar Rp 100 juta dari Gubernur Bali Wayan Koster.

"Mudah-mudahan penghargaan ini mampu membangkitkan minat masyarakat Bali agar senantiasa melestarikan dan mengembangkan bahasa, aksara serta sastra Bali," harapnya. (ISU/PDN)


Baca juga: Wabup Sanjaya Melaksanakan Persembahyangan di Pura Luhur Muncak Sari