Search

Home / Aktual / Edukasi

Ini Peraih Juara FeLSI 2021 Kemendikbudristek

   |    02 Oktober 2021    |   19:38:49 WITA

Ini Peraih Juara FeLSI 2021 Kemendikbudristek
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Hilmar Farid. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, PODIUMNEWS.com – Festival Literasi Siswa Indonesia (FeLSI) 2021 yang dilaksanakan sejak 28 September hingga 1 Oktober 2021 menghasilkan tiga karya terbaik pertama, yakni cabang lomba menulis Features diraih oleh Aifa Meisi Putri Aulia, dari SMA Negeri Modal Bangsa Arun, Aceh; cabang lomba Cerita Pendek (Cerpen) diraih oleh Pandan Raditya Arundhati Satya, dari SMA Negeri 1 Pacitan, Jawa Timur; dan cabang lomba Fotografi diraih oleh Aprio Adam Triansyah, dari SMA Negeri Sumatera Selatan.

“Selamat untuk para peraih juara, dan kepada seluruh peserta yang mengikuti FeLSI,” kata  Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Hilmar Farid, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Sabtu (2/10).

Pada penutupan FeLSI 2021 secara daring, Jumat (1/10/2021), Himar Farid juga menyampaikan apresiasi  kepada orang tua dan guru yang mendukung dan mendorong semangat anak-anak untuk selalu berpikir positif, berkarya, dan berprestasi.

Sementara itu, peraih juara kedua pada cabang lomba menulis Features diraih oleh Hanun Aishy Marwa, dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tegal, Jawa Tengah; cabang lomba Cerpen diraih oleh Yaffadevi Palastri Marhaeni Putri, dari SMA Negeri 1 Randudongkal, Jawa Tengah; dan cabang lomba Fotografi diraih oleh Ramona Anjelia Purba, dari SMA Negeri 1 Pagai Utara Selatan, Sumatera Barat.

Peraih juara ketiga pada cabang lomba menulis Features diraih oleh Nayla Syarifah Hiefra, dari SMA Negeri 5 Yogyakarta; cabang lomba Cerpen diraih oleh Farah Shafiyyah, dari SMA Negeri 1 Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung;  dan cabang lomba Fotografi diraih oleh Aditya Putra Pratama, dari MAN 2 Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Penyelenggaraan Festival Literasi Siswa Indonesia, menurut Hilmar, sangat penting dilakukan, karena literasi untuk kemajuan suatu bangsa. Seiring dengan perkembangan zaman, literasi tidak hanya terbatas pada membaca dan menulis, tetapi menguasai suatu bidang, seperti literasi digital, finansial, dan lain-lain. Pengertian literasi ini sangat dibutuhkan untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat.

“Untuk meningkatkan literasi, saya harap adik-adik semangat untuk menjadi generasi hebat, sebarkan virus gemar baca dan jadilah juara yang membawa Indonesia ke panggung dunia. Jangan lupa bahwa dampak literasi akan luar biasa bagi bangsa ini. Cita-cita Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh akan tercapai jika para pelajar kita merdeka dalam belajar,” pesan Hilmar

Pada kesempatan ini, Pelaksana tugas (Plt.) Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Asep Sukmayadi, mengatakan penyelenggaraan FeLSI yang mengangkat tema  “Indonesia Bangkit, Literasi Pulihkan Negeri” tahun ini merupakan kali pertama diselenggarakan, dan merupakan pengembangan lomba Jurnalistik di tahun sebelumnya.

“Selamat kepada adik-adik yang ditetapkan menjadi yang terbaik, namun demikian bagi yang belum berkesempatan menjadi juara, percayalah bahwa semua adalah juara yang telah memberikan kesempatan untuk mengalahkan tantangan kepercayaan diri, dan menunjukkan kehebatan, kekuatan potensi diri,” ucap Asep Sukmayadi.

Kepala Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Asrijanty, yang juga hadir dalam acara penutupan FeLSI 2021, menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya ajang festival bergengsi tersebut. Menurutnya, literasi merupakan suatu yang mendasar dan penting.

“Bisa dibayangkan apakah kita bisa menguasai bidang ilmu tanpa membaca, dan pengertian literasi tidak hanya membaca, tetapi ada proses membuat seseorang berpikir kritis, logis, mengasah ketajaman,” tutur Asrijanty.

“Adik-adik jangan pernah berhenti belajar, jangan pernah menyerah, selalu perbaharui informasi jika tidak ingin tertinggal. Semoga dengan kontribusi dan semangat adik-adik, Indonesia menjadi bangsa yang maju dan jaya. Selamat atas prestasinya, sukses selalu,” kata Asrijanty.

FeLSI menghadirkan 75 finalis dari 3 cabang lomba yakni Features, Fotografi, dan Cerpen. Masing-masing cabang lomba 25 siswa yang sebelumnya diseleksi dari 3.206 siswa pendaftar. Finalis tersebut telah mengikuti seleksi tahap final yaitu penilaian karya baru dan wawancara, dan menghasilkan peraih juara pertama, kedua, dan ketiga. Juri FeLSI terdiri dari unsur akademisi, praktisi, dan profesional di bidangnya.

Kesan Juri dan Peserta Festivasl Literasi Siswa Indonesia

Yohanes Enggar Harususilo, Juri cabang lomba menulis Features, mengakui mendapatkan kesan luar biasa melihat karya-karya peserta lomba. “Saya melihat peserta sangat luar biasa tidak patah semangat dan tetap terus berjuang meski ditengah pandemi untuk menghasilkan karya-karya yang terbaik,” terangnya.

Enggar berharap, para pelajar dapat terus bersemangat menghasilkan karya-karya yang terbaik dimanapun berada. “Jadilah agen perubahan sekecil apapun karya yang kalian buat percayalah itu akan memberikan dampak yang luar biasa untuk Indonesia yang lebih baik. Tetap semangat dan selalu sehat,” pesannya.

Senada dengan Enggar, Juri Fotografi, Iman Sudjudi, melihat hasil yang hebat dari para pelajar. Menurutnya hasil karya foto para pelajar tersebut hebat dan sudah mampu menarasikan secara visual dengan baik. “Pesan saya untuk adik-adik sobat prestasi yang menggemari fotografi jadikan fotografi ini untuk kalian berkarya bahkan mungkin berkarir sebagai professional. Hasilkan karya sebanyak-banyaknya dan tetap kerja cerdas, kerja kreatif dan kerja yang kritis untuk menghasilkan karya yang terbaik untuk bangsa ini,” pesan Iman.

Sementara itu, juri di lomba Cerpen, Sinta Yudistia, mengapresiasi semangat luar biasa para peserta FeLSI 2021. Ia menilai antusias para pelajar untuk mengikuti ajang tersebut sangat luar biasa, dan dapat dilihat dari naskah yang masuk sampai 1.400, serta banyak sekolah yang mengirimkan peserta lebih dari dua, tiga.

“Para peserta yang lolos atau pun belum, kalian luar biasa. Kalian adalah generasi emas bangsa ini. Tips untuk mengikuti lomba cerpen, yang pertama kalian harus banyak membaca, banyak menonton film, banyak membaca jurnal buku majalah atau apapun, kemudian akan menambah wawasan kalian. Yang kedua, jangan lelah untuk mencoba, terus mencoba, karena kita tidak tahu ya di mana keberuntungan kita nanti akan bertemu dengan upaya dan kerja keras kita. Jadi, terus semangat! Kalian adalah pemenang dan juara,” pesan Sinta.

Bagaimana kesan pelajar mengikuti Festival Literasi Siswa Indonesia? M. Rizal Rachmadi, dari SMA Negeri 4 Tangerang, Banten, yang mengikuti cabang lomba Cerpen mengakui bangga bisa ikut ajang lomba bergengsi tingkat nasional. “Saya bangga, karena bisa ikut ajang lomba taraf nasional, walaupun kami ikuti dari rumah karena masih masa pandemi. Semoga tahun depan bisa lebih baik lagi,” tutur Rizal.

Novita Dian Susilowati, dari SMA Negeri 1 Maos, Jawa Tengah, peserta lomba cabang menulis Feature. Ia menyampaikan pengalamannya yang baru pertama kali mengikuti lomba menulis Feature. Mengikuti cabang lomba ini, menurutnya sangat menantang karena narasumber pertama yang ia tulis mendapat musibah, meninggal dunia. Selanjutnya mencari narasumber kedua dengan mengangkat tema yang berbeda dari narasumber kedua.

“Persiapan mengikuti lomba lumayan menantang, karena di artikel pertama saya sebelum final itu narasumber yang saya wawancari mengalamami musibah, meninggal dunia. Kemudian saya mencari narasumber kedua, dan saya ganti tema mengangkat tentang indahnya persatuan dan integrasi di sebuah desa terpencil di desa gombonharjo. Ajang lomba ini sangat menarik, dan mendorong saya untuk tidak menyerah, serta terus bersemangat,” tutur Novita Dian.

Amalia Husna Safira, dari SMA Negeri 2 Bantul Yogyakarta, peserta lomba fotografi, mengakui senang dan bangga bisa ikut FeLSI, karena menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, dan menambah teman dari berbagai daerah walaupun secara daring.

“Tokoh inspiratif saya sendiri Adipati Dolken, karena tidak hanya artis namun juga sebagai fotografer yang menghasilkan foto yang keren dan memiliki makna yang mendalam. Semoga literasi semakin maju, inovatif, kreatif,” pungkas Amalia. (COK/RIS/PDN)


Baca juga: Pemkot Denpasar Intruksikan Sekolah Tunda Pembayaran Uang Seragam