Search

Home / Khas /

Giri Prasta: Mari Lestarikan Adat dan Budaya Bali Warisan Leluhur

   |    26 November 2021    |   21:39:08 WITA

Giri Prasta: Mari Lestarikan Adat dan Budaya Bali Warisan Leluhur
Bupati Giri Prasta bersama Wagub Cok Ace dan Sekda Adi Arnawa disaat menghadiri upacara Tawur Agung serangkaian Karya Panca Wali Krama Pedudusan Agung Mapeselang di Pura Luhur Uluwatu, Jumat (26/11). (Foto: ris/pdn)

BADUNG, PODIUMNEWS.com – Bertepatan dengan rahina Sukra Umanis Wuku Langkir, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, Ketua DPRD Badung Putu Parwata dan Sekda Adi Arnawa menghadiri upacara Tawur Agung serangkaian Karya Panca Wali Krama Pedudusan Agung Mapeselang di Pura Luhur Uluwatu, Jumat (26/11). 

Sebagai wujud bakti kehadapan Ida Betara yang berstana di Pura Luhur Uluwatu, Bupati Giri Prasta menghaturkan punia Kabupaten Badung sebesar 4.7 M kepada manggala karya.

Upacara yang di puput oleh 9 sulinggih tersebut turut dihadiri oleh Penglingsir Puri Klungkung, Puri Ubud, Puri Kesiman, Puri Denpasar, Puri Jero Kuta, Kadisbud Badung Gde Eka Sudarwitha, camat se-Badung, Majelis Desa Adat Kabupaten Badung serta para bendesa adat wilayah kuta selatan.

Bupati Giri Prasta dalam sambrama wacananya menyampaikan apresiasi atas terlaksananya Karya Panca Wali Krama di Pura Sad Kayangan Luhur Uluwatu yang diselenggarakan setiap 10 tahun sekali.

“Setiap 5 tahun sudah pasti akan dilaksanakan upacara Pedudusan Alit sementara setiap 10 tahun sekali dilaksanakan upacara Panca Wali Krama Pedudusan Agung sebagai wujud bakti krama kehadapan Ida Hyang Widhi. Pujawali ini di puput oleh ida sulinggih dan dilengkapi pula dengan tari wali. Terkait kondisi yang terjadi saat ini mari kita lestarikan adat dan budaya Bali yang telah diwariskan para leluhur,” ujarnya.

Dikatakan lebih lanjut hal ini sangat sejalan dengan visi dan misi Bupati Giri Prasta dan Wakil Bupati Ketut Suiasa, dimana sejak periode pertama kepemimpinannya di Kabupaten Badung pihaknya komit dalam hal pelestarian dan pembangunan adat dan budaya sampai tingkat banjar.

“Karena di banjar itu ada krama istri, krama lanang, sekehe gong, sekeha kidung, ada puri ada griya. Untuk itu kami melakukan pelestarian estetika adat dan budaya. Semoga pandemi ini segera berlalu agar kita bisa melanjutkan swadarma masing-masing seperti sedia kala. Satu yang saya minta, masyarakat Badung harus guyub masemeton, karena kita adalah saudara wasudewa kutumbakan. Semoga upacara Panca Wali Krama ini berjalan lancar sesuai harapan kita bersama, nyujur krama Badung gemah ripah loh jinawi,” pungkasnya.

Sementara itu Sekda Adi Arnawa yang juga selaku Manggala Karya mengungkapkan pelaksanaan upacara Panca Wali Krama Pedudusan Agung Mapeselang di Pura Luhur Uluwatu dimulai sejak tanggal 3 oktober 2021 dilaksanakan upacara Nuasen yang dilanjutkan dengan Melasti, Mepekelem tanggal 23 november 2021. “Hari ini sukra umanis langkir dilaksanakan upacara tawur Panca Wali Krama, selanjutnya pada hari anggara kasih medangsiang (30/11) merupakan puncak acara Pujawali dan Puncak Karya Panca Wali Krama di Pura Luhur Uluwatu,” ungkapnya.

Sedangkan Pengrajeg Karya yang juga selaku Penglingsir Puri Jero Kuta I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya menjelaskan bahwa Karya Panca Wali Krama di Pura Luhur Uluwatu sepatutnya dilaksanakan pada bulan Mei 2021 namun karena adanya pendemi Covid-19 pihaknya bersama Desa Adat Pecatu sepakat mengundur pelaksanaan karya tersebut ke bulan November.

“Dengan pelaksanaan karya ini semoga Ida Sesuhunan yang berstana di Pura Luhur Uluwatu memberikan berkah kerahayuan kerahajengan kepada kita semua. Dan semoga pandemi Covid-19 juga lekas berlalu dari muka bumi sehingga pariwisata bisa pulih kembali,” harapnya. (RIS/PDN)


Baca juga: Pengamalan dan Perwujudan Nilai-nilai Pancasila di Bidang Ekonomi