Search

Home / Khas /

Gubernur Koster Harap Lembaga Penyiaran Turut Aktif Mencerdaskan Masyarakat

   |    27 November 2021    |   20:16:04 WITA

Gubernur Koster Harap Lembaga Penyiaran Turut Aktif Mencerdaskan Masyarakat
Gubernur Bali Wayan Koster saat acara Anugerah Penyiaran Bali 2021 yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, yang mengusung tema ‘Penyiaran Sehat, Masyarakat Cerdas dan Bermartabat’ yang bertempat di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, pada Jumat (26/11) malam. (Foto: isu/pdn)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Gubernur Bali Wayan Koster sangat mengapresiasi acara Anugerah Penyiaran Bali 2021 yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, yang mengusung tema ‘Penyiaran Sehat, Masyarakat Cerdas dan Bermartabat’ yang bertempat di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, pada Jumat (26/11) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bali mengajak semua lembaga penyiaran baik televisi maupun radio untuk berperan serta mencerdaskan masyarakat.

Gubernur asal Desa Sembiran mengatakan, belakangan ini perkembangan teknologi informasi selain memberikan bermanfaat, namun juga telah membawa degradasi terutama untuk anak muda. Banyak media informasi yang dirasanya kurang tepat, bahkan banyak menjurus ke hoax.

“Ini tentu sangat berbahaya, apalagi saat ini kecenderungan semakin banyak waktu anak-anak kita berinteraksi dengan media sosial. Di sini saya harapkan peranan lembaga penyiaran untuk proaktif lagi menawarkan siaran yang berkualitas,” tegas Gubernur Koster yang juga merupakan mantan anggota DPR RI tiga periode berturut-turut tersebut di hadapan hadirin yang sebagian besar datang dari kalangan media penyiaran.

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini mengatakan, dalam usaha media penyiaran turut aktif dalam membentuk tatanan perilaku masyarakat, KPID juga diharapkan agar tidak menjaga jarak dengan lembaga penyiaran.

"Kehadiran KPID itu sangat penting bagi lembaga penyiaran, dalam usahanya membimbing dan lembaga penyiaran. Aspek kemitraan dan pembinaan harus dikedepankan, sehingga lembaga penyiaran tidak masuk jurang. Jangan sudah terlanjur masuk jurang baru KPID bersusah payah menyelamatkan," ujarnya.

Ke depan, lanjutnya, sesuai amanat UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, di mana salah satunya mengamanatkan sistem perpindahan siaran dari analog ke digital, maka lembaga penyiaran khususnya di Provinsi Bali harus bersiap dengan perubahan tersebut. Gubernur yang juga merupakan jebolan ITB Bandung tersebut meminta agar sistem penyiaran di Bali sudah bisa bermigrasi ke sistem digital di akhir tahun 2022.

"Hal ini sangat penting agar masyarakat bisa menikmati siaran yang lebih efisien dan berkualitas dari segi gambar dan suara, serta merata dengan jumlah siaran nasional dan lokal yang makin beragam," imbuhnya. Untuk itu, ia berharap lembaga penyiaran bersiap agar perpindahan tersebut bisa terlaksana tepat waktu.

Gubernur menambahkan, untuk mendukung program pemerintah pusat tersebut, Pemprov Bali di bawah kepemimpinannya akan membangun tower terpadu yang multifungsi. Tidak hanya untuk kepentingan siaran digital sesuai dengan amanat UU Nomor 11 tahun 2020, namun juga bisa dijadikan sebagai objek pariwisata, sarana pendidikan serta menjadi pusat perkembangan ekonomi masyarakat.

"Dalam fungsinya sebagai layanan penyiaran, kita bisa memanfaatkan bersama-sama. Hal ini juga sangat baik karena kita bisa mengurangi jumlah tower di Bali sehingga lebih rapi," katanya.

Dikatakan Gubernur Koster, jika tower tersebut akan memiliki jangkauan yang lebih luas dengan gambar yang lebih jernih.

“Banyak tower terkenal di dunia, seperti Eiffel Tower, Tokyo Tower, Toronto Tower, dan lainnya. Kita juga akan bangun di Bali, namun dengan fungsi yang lebih lengkap. Sehingga tower ini juga ke depan akan menjadi sentra daya tarik wisata baru di Bali," ucap Gubernur Koster.

Sebelumnya, Ketua KPID Bali I Gede Agus Astapa mengatakan jika acara ini merupakan implementasi dari UU No 32 tahun 2002 tentang Penyiaran. Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa KPI dan KPID mempunyai tanggung jawab berupa pembinaan, pengawasan, teguran ke lembaga penyiaran, hingga memberikan penghargaan untuk lembaga penyiaran televisi dan radio. “Jadi ini adalah salah satu wujud fungsi tersebut yaitu memberikan penghargaan bagi lembaga penyiaran serta insan yang berprestasi dan mempunyai kontribusi bagi dunia penyiaran,” bebernya.

Dalam memilih pemenang kali ini, ia mengaku melibatkan tujuh juri independen yang datang dari berbagai kalangan seperti dari MDA, artis, pasikian yowana, akademisi, seniman dan wartawan. Ia pun mengaku konten-konten siaran tahun ini semakin kreatif, inovatif dan inspiratif dalam menyuguhkan siaran untuk mendidik masyarakat. Tahun ini nominasi diikuti oleh sekitar 30 lembaga penyiaran radio dan 15 lembaga penyiaran televisi untuk memperebutkan 6 penghargaan untuk kategori televisi dan 5 penghargaan untuk kategori radio.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya kami juga memberikan penghargaan lifetime achievement untuk tokoh yang berperan penting dalam dunia penyiaran di Bali, sekaligus telah memberikan sumbangsih pikiran terjadap lembaga penyiaran,” tutupnya.

Adapun pemenang pada malam penganugerahan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Untuk kategori program acara berita televisi dimenangkan oleh RCTI dengan program Seputar Inews Bali.

2) Program Acara Berita Radio dimenangkan oleh Radio Sonora.

3) Program Iklan Layanan Masyarakat dimenangkan oleh Bali TV dengan iklan pemanfaatan buah lokal.

4) Kategori Program Iklan Layanan Masyarakat Radio dimenangkan oleh Radio Suara Sunari dengan iklan bertajuk Cintai Seni lan Budaya Bali.

5) Kategori Program Acara Anak Televisi dimenangkan oleh Trans 7 dengan judul ‘4 Sahabat dari Gunung Lempuyang’.

6) Kategori Program Acara Anak Radio dimenangkan oleh Radio Duta dengan program yang berjudul ‘Dongeng Anak Kancil dan Siput’.

7) Kategori Features tentang Bali dimenangkan oleh Kompas TV dengan judul program ‘Barong Brutuk Menjaga Trunyan’.

8) Kategori Program Acara Remaja Radio dimenangkan oleh Radio Phoenix dengan program yang berjudul ‘Milenials Nyastra’.

9) Kategori Pemandu Acara Talkshow Terbaik adalah dari TVRI Bali dengan talkshow yang bertajuk ‘Bangkit Pertanian Bali Menuju 4.0.

10) Kategori Penyiar Radio Terbaik datang dari RRI Singaraja dengan program talkshow bertajuk ‘Penguatan Produk Lokal di Kabupaten Buleleng’.

11) Sementara untuk Kategori Presenter/Pembaca Berita televisi Terbaik jatuh kepada RTV dengan program Lensa Indonesia Siang.

Tahun ini pun sedikit perbedaan, dikarenakan ada penghargaan berupa Anugerah Konten Inspiratif yag dimenangkan oleh ANTV dengan program ‘Makan Enak di Bali’, TV One dengan program Damai Indonesia dalam episode ‘Makan Enak di Denpasar, SCTV dengan program FTV Bali, serta Indosiar dengan program Bali Bernyanyi.

Anugerah Lifetime Achievement 2021 diberikan kepada Made Taro yang merupakan maestro Satua Bali yang telah mengabdikan hidupnya untuk dunia sastra anak di Bali. (ISU/PDN)


Baca juga: Pengamalan dan Perwujudan Nilai-nilai Pancasila di Bidang Ekonomi