Search

Home / Aktual / Politik

Bukan Perang, Jokowi: Urusan Politik Jangan Sampai Hilangkan Persaudaraan

   |    23 Maret 2019    |   08:43:54 WITA

Bukan Perang, Jokowi: Urusan Politik Jangan Sampai Hilangkan Persaudaraan
Presiden Jokowi

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pemilihan umum (Pemilu) itu bukan perang. Pemilu itu adalah pesta demokrasi untuk memilih pemimpin kita yang terbaik.

“Karena itu pesta demokrasi, karena pesta demokrasi harus kita sambut dengan riang gembira,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Tatap Muka dan Ramah Tamah dengan Tokoh dan Masyarakat se-Bali, di Taman Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar, Jumat (22/3) malam.

Didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Presiden mengingatkan, jangan sampai ada pihak yang justru menyebarkan ketakutan apalagi hingga menebar berbagai ancaman. Sebab menurutnya, pesta demokrasi mesti disambut dengan cara-cara beretika, berbudaya dan beradab.

“Jangan justru menyemburkan hoaks, menyemburkan kabar bohong, menyemburkan kabar fitnah yang bisa memecah persatuan, persaudaraan, dan kerukunan kita,” ujarnya mengingatkan.

Indonesia sebagai bangsa besar, lanjut dia, seharusnya memiliki sikap yang optimis dalam menatap ke depan. Kemudian apabila dihadapi persoalan besar, itu seharusnya dilihat sebagai sebuah tantangan untuk menjadi bangsa yang tangguh dan kuat.

Menurut Jokowi, Indonesia diperkirakan pada tahun 2045 akan menjadi empat besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia. Tapi, lanjut dia, jangan dipikir mulus, pasti ada tantangan dan rintangan yang mesti dihadapi.

“Itulah kenapa kita harus bersatu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Jangan di antara kita dilihat dari luar kita ini rukun-rukun, di dalam malah kelihatan tidak rukun. Sedih saya kalau melihat seperti itu, sedih,” sebutnya.

Sebelumnya terkait penyelenggaraan pemilu, pada awal sambutannya Jokowi juga mengingatkan agar perbedaan pilihan tidak membuat sesama anak bangsa menjadi saling bermusuhan sehingga merusak kerukunan dan persatuan.

"Yang namanya pilpres, yang namanya pilihan gubernur, yang namanya pilihan bupati, yang namanya pilihan wali kota, setiap lima tahun itu akan ada terus. Masa kita akan terus membangun permusuhan karena perbedaan pilihan? Ya jangan, jangan,” tegasnya.

Sekali lagi sebagai Kepala Negara, Jokowi mengingatkan jangan sampai karena urusan politik antartetangga tidak bertegur sapa, antar-semeton terputus tali persahabatan yang bisa menyebabkan hilangnya persatuan, kerukunan serta persaudaraan sesama anak bangsa.

“Tapi saya yakin Krama Bali memegang teguh nilai-nilai menyama braya. Sebuah pengakuan sosial bahwa kita tetap bersaudara yang harus saling bantu membantu di dalam suka maupun di dalam duka,” ucap Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.(ISU/PDN)


Baca juga: Mantan Tokoh Golkar Made Sudiana Merapat ke KBS-ACE. Inilah Alasannya