Search

Home / Khas /

Dampingi Presiden, Gubernur Koster Minta Alokasi APBN untuk Desa Adat

   |    23 Maret 2019    |   18:49:00 WITA

Dampingi Presiden, Gubernur Koster Minta Alokasi APBN untuk Desa Adat
Gubernur Koster

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Gubernur Bali Wayan Koster dampingi Presiden RI Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertatap muka dan beramah tamah dengan ribuan krama serta tokoh masyarakat Pulau Dewata di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Provinsi Bali, Jumat (22/3) petang.

Hujan yang mengguyur seputaran Ardha Candra tak menyurutkan antusiasme krama Bali yang telah sejak lama ingin bertatap muka langsung dengan Presiden Jokowi.

Dalam sambutan selamat datangnya, Gubernur Koster menyampaikan terima kasih atas kesediaan Presiden Jokowi berkunjung dan bertatap muka dengan krama Bali.

Menurutnya, arahan dan wejangan Jokowi akan menjadi tuntunan bagi masyarakat Bali dalam melaksanakan pembangunan berlandaskan Tri Hita Karana yang didasari konsep Sad Kertih yaitu Atma Kertih, Danu Kertih, Wana Kertih, Segara Kertih, Jana Kertih dan Jagat Kertih.

Lebih jauh Koster mengurai, adat istiadat, tradisi dan budaya Bali merupakan modal utama pembangunan daerah Bali dan juga merupakan aset bangsa.  Selama ini, yang berperan penting dan berada di garda terdepan dalam memelihara dan melestarikan tradisi, adat istiadat dan budaya Bali adalah desa adat.

“Biaya untuk mendanai upaya pelestarian tersebut masih bersifat swadaya,” ucap Koster yang didampingi Ny. Putri Suastini Koster. Mengingat makin dinamisnya tantangan ke depan, Koster mengharapkan kehadiran negara dalam upaya pelestarian adat dan budaya Bali.

Untuk itu, ia mohon kepada Presiden Jokowi agar mempertimbangkan pengalokasian dana APBN untuk desa adat di Bali. Selain minta perhatian pemerintah terhadap keberadaan desa adat, pada kesempatan itu Koster juga mengutarakan berbagai upaya yang dilaksanakan Pemprov Bali dalam upaya pelestarian budaya.

Satu di antaranya adalah rencana pembangunan Pusat Kebudayaan Bali lengkap dengan panggung terbuka, museum tematik dan sarana pendukung lain yang mendukung kemajuan pariwisata.

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam pengarahannya antara lain mengingatkan agar Krama Bali tetap menjaga persatuan, persaudaraan dan kerukunan terkait pelaksanan Pemilu 17 April 2019 mendatang.

“Ingat, Pemilu itu bukan perang. Pemilu merupakan pesta demokrasi untuk memilih pemimpin terbaik. Karena merupakan pesta, maka harus disambut dengan riang gembira. Jangan ada yang menebar ancaman atau menakut-nakuti,” ujarnya mengingatkan.

Ia ingin seluruh komponen masyarakat menyambut Pemilu dengan cara beradab, beretika, berbudaya dan bertata krama.

“Jangan menyebar hoax, fitnah yang dapat memecah belah persatuan,” imbuhya.

Masih dalam konteks pemilihan umum, Jokowi tak menginginkan munculnya saling bermusuhan antarwarga hanya karena perbedaan pilihan.

“Jangan hanya karena beda pilihan, jadi tidak rukum, jadi tidak bersatu. Saya tak ingin antartetangga tak saling sapa karena beda pilihan,” cetusnya.

Namun ia yakin, dengan semangat menyama braya, krama Bali tetap bisa menjaga rasa persatuan dan persaudaraan hingga hari pencoblosan 17 April mendatang.  

Pada bagian lain, Jokowi yang didampingi sejumlah Menteri Kabinet Kerja juga mengutarakan rasa bahagianya karena bisa hadir di tengah-tengah tokoh masyarakat seperti sulinggih, pemangku, bendesa adat, perbekel, pekaseh dan sekaa teruna.

Menurutnya mereka adalah penjaga terdepan dan pembela terkuat adat serta budaya Bali. “Mereka tak pernah lelah untuk menjaga NKRI dan Pancasila,” ujarnya sembari mengingatkan agar seluruh krama Bali tetap menjaga persatuan, merawat persaudaraan dan kerukunan.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga memanggil dua peserta tatap muka naik ke atas panggung untuk berdialog tentang upaya pelestarian budaya.

Bendesa Adat Selemadeg Barat Nyoman Geriyasa memanfaatkan kesempatan berdialog dengan Jokowi untuk menyampaikan harapan agar pemerintah lebih memberi perhatian kepada desa adat, khususnya alokasi anggaran. (ISU/PDN)


Baca juga: Era Globalisasi, IWO Akan Gencarkan Pelatihan Jurnalistik