Search

Home / Aktual / Sosial Budaya

Atasi Kesemrawutan di Kuta, Anom Gumanti Apresiasi Utilitas Terpadu Bawah Tanah

   |    06 April 2019    |   15:24:41 WITA

Atasi Kesemrawutan di Kuta, Anom Gumanti Apresiasi Utilitas Terpadu Bawah Tanah
Ketua Fraksi PDIP DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti (paling depan) bersama Bupati Giri Prasta saat meninjau proyek utilitas terpadu bawah tanah di ruas jalan Banjar Basangkasa hingga Banjar Pering, Selasa (2/4) lalu.

KUTA, PODIUMNEWS.com - Akibat perkembangan pariwasata yang begitu cepat, kawasan Kuta mengalami berbagai dampak perubahan dan problem. Salah satunya penatanaan perwajahan yang terlihat makin semrawut.

Persoalan ini telah sejak lama menjadi perhatian serius Ketua Fraksi PDIP DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti. Pria asal Kuta ini dalam berbagai kesempatan terus menyoroti persoalan tersebut.

Tujuannya menurut dia agar Kuta sebagai daerah tujuan wisata andalan Bali serta daerah penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar bagi Kabupaten Badung tetap selalu nyaman dikunjungi wisatawan mancanegara.

Oleh karena itu, pihaknya sangat menyambut baik terhadap realisasi solusi yang telah disetujui bersama antara Pemerintah Badung dengan Dewan melalui pembangunan utilitas terpadu bawah tanah langsung ditindaklanjuti Bupati Nyoman Giri Prasta.

Menurut Anom Gumanti, pihaknya selaku anggota Dewan sangat mengapresiasi respon dan tindaklanjut cepat yang dilakukan Bupati Giri Prasta dengan membangun utilitas jaringan terpadu bawah tanah.

“Program utilitas terpadu jaringan listrik, telpon dan PDAM di bawah terowongan yang sudah direalisasikan Bupati Giri Prasta sangat kami apresiasi sekali," ujarnya saat dkonfirmasi Sabtu (6/4).

Memastikan proyek tersebut berjalan lancar sesuai target, Selasa (2/4) lalu, dirinya bersama Bupati Giri Prasta dan Wakil Bupati Ketut Suiasa turun mengecek langsung pengerjaan proyek utilitas dari Banjar Basangkasa hingga Banjar Pering.

Panjang terowongan itu mencapai 1,8 kilometer yang difungsikan untuk penataan perangkat (utilitas) kabel listrik dan kabel telekomunikasi yang tidak beraturan di kawasan Seminyak dan Kuta.

Proyek ini sendiri menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD Badung tahun 2018 dengan nilai sebesar sekitar Rp28.4 miliar.

Ia berharap terealisasinya proyek ini akan makin mempercantik perwajahan Kuta sebagai daerah pariwisata internasional melalui penataan secara modernisasi. Proyek utilitas terpadu bawah tanah rencananya sepanjang 10 km, mulai dari Seminyak-Legian dan Kuta.

"Tahap awal menurut laporan Bupati rencananya 10 kilometer dulu. Mulai dari Seminyak karena konektifitas PLN yang di Sunset Road itu masuknya dari Seminyak," kata dia. (HER/PDN)


Baca juga: NUSA DUA CIRCLE, Mega Proyek ‘Gagal’. Benarkah Perusahaan dan Orang-Orang yang Terlibat Didalamnya Juga Bermasalah? (BAG: 1)