Search

Home / Aktual / Sosial Budaya

Evaluasi Perkembangan Desa, Bupati Komit Turunkan Kemiskinan Hingga Nol Persen

   |    23 April 2019    |   03:03:00 WITA

Evaluasi Perkembangan Desa, Bupati Komit Turunkan Kemiskinan Hingga Nol Persen
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, didampingi pejabat terkait, membuka penilaian dan evaluasi perkembangan desa dan 10 Program Pokok PKK, Kabupaten Badung tahun 2019, sekaligus penilaian perdana Desa Dalung selaku duta Kecamatan Kuta Utara, Senin (22/4).

MANGUPURA, PODIUMNEWS.com - Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, mendorong seluruh desa di Kabupaten Badung untuk dapat melaksanakan konsep pelayanan, pemberdayaan, pembangunan dan pemerintahan. Dengan berjalannya konsep ini di seluruh desa, Bupati yakin dan komit bahwa Pemkab. Badung mampu menurunkan angka kemiskinan hingga nol persen.

“Kami kira konsep desa tadi sudah dijalankan seluruh Badung. Untuk itu kami targetkan kemiskinan menurun hingga nol persen,” tegas Giri Prasta saat membuka penilaian dan evaluasi perkembangan desa dan 10 Program Pokok PKK, Kabupaten Badung tahun 2019, sekaligus penilaian perdana Desa Dalung selaku duta Kecamatan Kuta Utara pada Senin (22/4).

Kegiatan tersebut digelar di Wantilan Pura Dalem Gede, Desa Adat Dalung. Pembukan lomba desa juga dihadiri Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, Ketua DPRD Badung, I Putu Parwata, Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa, Ketua TP PKK Badung, Ny Seniasih Giri Prasta, beserta Wakil Ketua II, Ny Rasniathi Adi Arnawa, Ketua Gatriwara Badung, Ny Ayu Suarthini Parwata.

Bupati mengatakan, dari 46 desa di Badung, telah dibuat klasifikasi desa. Ada yang berkembang, maju, dan berdikari. Bila semua desa mampu berdikari akan menjadikan kabupaten badung yang mandiri. Untuk itu, konsep pelayanan desa, sudah masuk pada desa smart village, sementara berkaitan dengan pemberdayaan, segala pertumbuhan ekonomi yang ada di desa harus diakomodir oleh pemerintah desa. Pemkab siap mendukung sehingga perekonomian berjalan dangan baik.

Terkait penilaian dan evaluasi desa, diharapkan semua tim bekerja dengan objektif. Khusus kepada Pemerintah Desa Dalung diminta untuk memprioritaskan pembangunan mulai dari pertanian, penataan sungai sebagai perwajahan desa. “Untuk melestarikan sungai di Dalung, harus komit terkait penanganan sampah di sungai. Sungai yang bersih dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan. Perlu juga dipasang CCTV, agar kita tahu orang- orang yang membuang limbah maupun sampah.

Giri Prasta juga mewajibkan desa memiliki tempat pengolahan sampah dan perbekel segera menerbitkan peraturan desa terkait penanganan sampah. Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Putu Gede Sridana, selaku ketua panitia mengatakan, penilaian evaluasi perkembangan desa dan 10 program pokok PKK, untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat. Maksud dan tujuan, untuk menentukan status dari capaian hasil perkembangan sebuah desa.

Dari situ akan diketahui efektifitas penyelenggaraan pemerintah, tingkat kesejahteraan masyarakat, peningkatan penuntasan kemiskinan dan daya saing dalam kurun dua tahun. Lomba diikuti lima kecamatan. Pertama Desa Dalung Kecamatan Kuta Utara, Selasa (23/4) Desa Carangsari Kecamatan Petang, Rabu (24/4) Desa Jagapati Kecamatan Abiansemal, Kamis (25/4) Desa Ungasan Kecamatan Kuta Selatan, dan Jumat (26/4) Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi.

Untuk penentuan juara dalam lomba ini terdiri dari tiga bidang penilaian yaitu bidang pemerintahan, bidang kewilayahan, dan bidang kemasyarakatan. “Sebelum penilaian sudah dilakukan pembinaan oleh tim pembina kecamatan dan kabupaten. Desa yang meraih juara akan menjadi duta Kabupaten Badung pada evaluasi perkembangan Desa tingkat Provinsi Bali,” terangnya.

Perbekel Desa Dalung, I Gede Putu Arif Wiratya, menjelaskan, Desa Dalung merupakan salah satu dari enam desa/kelurahan di Kecamatan Kuta Utara dengan penduduk yang sangat heterogen. Desa ini memiliki wilayah 675,71 hektare, terbagi menjadi 23 wilayah banjar dinas. Jumlah penduduk per Desember 2018 sebanyak 21.332 jiwa dengan 5.395 KK. “Pertumbuhan penduduk di Dalung sebesar 5,35 persen, dengan kepadatan 3.150 jiwa per kilometer persegi.

Pertumbuhan penduduk dalam dua tahun terakhir mencapai 10,11 persen. Program Desa Dalung, di bidang pendidikan sudah dari jenjang pendidikan PAUD hingga perguruan tinggi. Bidang keamanan telah memiliki satu peleton Linmas yang langsung dibina oleh Babinsa dan Babinkantibmas. Kesehatan, sudah tersedianya puskesmas pembantu, Posyandu masing-masing banjar.

Ada juga tempat praktek dokter serta klinik termasuk tim jumantik. Bidang kebersihan lingkungan, sudah memiliki petugas kebersihan desa dan petugas pengangkut sampah yang dilengkapi dengan sarana pendukung antara lain dua unit truk dan 1 unit Viar. “Kami juga membentuk bank sampah di setiap banjar yang diberi nama “Mangu Sri Kandi”, juga kelompok Dalung Creative Recycle (DCR) dengan gerakan 3 R (reduce, reuse, recycle),” imbuhnya. (HER/PDN)


Baca juga: NUSA DUA CIRCLE, Mega Proyek ‘Gagal’. Benarkah Perusahaan dan Orang-Orang yang Terlibat Didalamnya Juga Bermasalah? (BAG: 1)