Search

Home / Aktual / Politik

Tiga Menteri Jokowi Makin Mesra Jelang Pemilu 2024

   |    15 Agustus 2022    |   18:47:00 WITA

Tiga Menteri Jokowi Makin Mesra Jelang Pemilu 2024
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan (kanan) dan Ketum PPP Suharso Monoarfa (kiri) saat menyepakati visi dan misi KIB, di Surabaya, Minggu (14/8). (foto/ist)

SURABAYA, PODIUMNEWS.com - Tiga ketua umum partai politik (parpol) yang juga tergabung sebagai menteri  pada Kabinet Indonesia Maju (KIM) Presiden Jokowi, Minggu (14/8), bertemu di Surabaya, Jawa Timur.

Mereka bertemu untuk menyepakati visi misi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) jelang pemilu 2024.

Pertemuan ini pula menunjukan kemesraan lanjutan saat ketiga parpol yang mereka pimpin kompak mendaftar secara bersamaan sebagai peserta Pemilu 2024 ke KPU RI di Jakarta Pusat, Rabu (10/8) lalu.

Ketiganya itu adalah Airlangga Hartarto dari Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifili Hasan dari PAN menjabat Menteri perdagangan dan Suharso Monoarfa dari PPP juga merupakan Menteri PPN/Kepala Bappenas.

Airlangga mengatakan bahwa kesepakatan visi misi KIB merupakan chapter atau bagian kedua dari perjalanan koalisi yang diinisiasi Golkar, PAN dan PPP ini.

Ia menegaskan, KIB menawarkan diri pada keberlanjutan capaian prestasi dan keberhasilan kebijakan Presiden Joko Widodo.

Ia juga menyebut, parpol anggota KIB memiliki pengalaman dalam pemerintahan. Bahkan ketiga ketua umum parpol KIB, kata dia, merupakan menteri Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi.

“KIB menawarkan keberlanjutan (contuinity) dan transformasi yang berpijak pada tantangan kontekstual yang dihadapi bangsa kita saat ini di tengah ketidakpastian geopolitik dan situasi ekonomi global yang tidak menentu,” katanya.

Ia mengungkapkan bahwa KIB bertekad untuk mengedepankan ide dan gagasan dalam perpolitikan nasional menuju Pemilu 2024.

“Koalisi terbentuk karena terbuka dengan persamaan gagasan dan pemikiran untuk kemajuan Indonesia,” ujarnya.

Airlangga menambahkan, KIB juga bertekad memenuhi ruang politik nasional dengan perdebatan ide dan pemikiran untuk kemajuan bangsa. Selain itu juga, KIB akan memerangi politik identitas yang berpotensi memecah belah bangsa Indonesia.

“Terlalu besar taruhannya jika dalam kontestasi pemilu nanti kita kembali terjebak dalam polarisasi politik yang dapat mengoyak tenun kebangsaan kita,” tegas Airlangga.

Sementara itu,  politisi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menuturkan, saat ini memang baru ada tiga partai yang bergabung yakni Golkar, PPP dan PAN.

“Namun, ini masih visi misi, jadi masih sangat terbuka untuk yang lainnya bergabung,” katanya.

Ia melanjutkan, KIB sendiri terbentuk berdasarkan kebutuhan yang ada di Indonesia. Dinamika politik yang tergabung serta peluang yang bisa diraih. “Kami optimis bisa,” ujarnya. (ris/sut)


Baca juga: Pemerintah Diminta Definisikan Ulang Kata ‘Tingkat Kemiskinan’