Search

Home / Aktual / Ekonomi

Sekda Buka Focus Group Discussion Tentang Data Statistik Sensus Penduduk 2020

   |    30 April 2019    |   13:51:04 WITA

Sekda Buka Focus Group Discussion Tentang Data Statistik Sensus Penduduk 2020
Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa membuka Focus Group Discussion di Gedung Kominfo Kabupaten Badung, Selasa (23/4).

MANGUPRA, PODIUMNEWS.com - Badan Statistik Kabupaten Badung yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Badung melaksanakan Focus Group Discussion (FGD). Acara ini dibuka oleh Sekda Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa, dengan penyematan baju rompi, Selasa (23/4) di Gedung Kominfo Kabupaten Badung, Mangupraja Mandala.

Acara diikuti oleh satuan OPD 53 orang dan dari kepala desa/kelurahan 62 orang yang dikaitkan dengan Badung dalam angka 2019. Selain itu pemetaan dan pemutakhiran muatan wilayah kerja statistik sensus penduduk Tahun 2020. Turut hadir Kepala BPS Badung, Ketua Panitia, Ni Putu Minarni, Kadis Kominfo, I Wayan Weda Darmaja, dan perwakilan OPD se-Badung.

Dalam kesempatan ini, Adi Arnawa mengatakan, acara FGD ini menghadirkan semua perangkat daerah instansi yang merupakan produsen data termasuk kepala desa dan lurah. “Diharapkan nanti dapat menghasillkan sebuah data dalam suatu genggaman Info Badung, sehingga Badung bisa mempertanggung jawabkan data yang disampaikan,.

Dikatakan, ke depannya diharapkan adanya singkronisasi antara data produsen dengan data yang diperlukan Badan Pusat Statistik (BPS) karena sangat diperlukan apa yang ada di data produsen di perangkat daerah, atau di desa. Yang diperlukan harus sama dengan data yang ada di statistik. ”BPS adalah lembaga yang mengeluarkan data yang benar,” ungkapnya.

Ketua Panitia yang juga menjabat Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung, Ni Putu Minarni, mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan ini, BPS Kabupaten Badung mengerahkan 288 petugas terdiri dari 240 petugas pemeta dan 48 pengawas yang berasal dari mitra statistik. Sebelum menjalankan tugas mereka juga sudah diberikan pelatihan yang diperlukan.

“Nantinya hasil dari kegiatan ini menjadi peta desa dengan batas desa dan batas satuan lingkungan setempat (SLS) yang jelas,” pungkasnya. Lebih lanjut dikatakan, selain peta, BPS juga akan menghasilkan muatan dalam setiap SLS tersebut. Muatan yang dimaksud adalah banyaknya bangunan sensus tempat tinggal ataupun bangunan sensus tempat tinggal kosong. (HER/PDN)


Baca juga: Tembus Pasar Eropa, Beras Organik Banyuwangi Diminati Amerika dan China