Search

Home / Aktual / Edukasi

Kepala SMPN 3 Abang Keluhkan Kekurangan Jumlah Guru

   |    10 Oktober 2019    |   20:18:50 WITA

Kepala SMPN 3 Abang Keluhkan Kekurangan Jumlah Guru
Kepala SMPN 3 Abang, Ida Wayan Sugata, saat menerima kunjungan Ketua DPRD Karangasem, I Gede Dana, Kamis (10/10). 

AMLAPURA, PODIUMNEWS.com - Nasib SMPN 3 Abang yang terletak cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Karangasem seolah ikut terpinggirkan. Berbagai keluhan terhadap kondisi mereka yang serba minim, mulai dari fasilitas gedung dan kekurangan guru pengajar nyaris tak pernah digubris.

Permasalah akan kekurangan guru untuk proses belajar mengajar terhadap 507 siswa di sekolah ini diungkapkan Kepala SMPN 3 Abang, Ida Wayan Sugata, saat menerima kunjungan Ketua DPRD Karangasem, I Gede Dana, Kamis (10/10). 

Kepala SMPN 3 Abang, Ida Wayan Sugata menuturkan, pihaknya telah berulang kali menyampaikan kekurangan guru, baik secara tertulis maupun secara lisan. Akan tetapi, sampai sekarang belum juga ada tindaklanjut untuk penambahan. Bahkan, salah satu guru malah ditunjuk menjadi kepala SMPN 6 Abang.

"Sudah kekurangan sejak lama, kita sudah sampaikan ke Dinas, belum ada penambahan. Malah dikurangi lagi karena dijadikan Kepsek," ujar Sugata. 

Dikatakanya, dengan jumlah 507 siswa, guru yang ada cukup kewalahan dalam proses belajar mengajar. Yang paling mendesak dan sangat diperlukan yakni guru IPA dan bahasa Inggris. Saat ini, guru IPA dan Bahasa Inggris jumlahnya masing-masing dua orang.

"Malah sekarang untuk guru IPA yang dulu diambil dijadikan Kepsek," sebutnya. 

Pihaknya sangat berharap, Gede Dana bersedia memfasilitasi persoalan kekurangan guru tersebut. Selain itu, di sekolahnya masih banyak kekurangan gedung maupun perangkatnya yang masih membutuhkan perhatian lebih pemerintah.

"Kalau gurunya asli lokal dari Desa Bunutan cuma satu, sisanya dari luar," terangnya. 

Mendengar pengakuan tersebut, Ketua DPRD Karangasem I Gede Dana sangat menyayangkan kondisi masih ada sekolah yang masih mengalami kekurangan guru pengajar. Seharusnya menurut dia, Pemkab Karangasem lebih memprioritaskan pengisian guru di sekolah-sekolah wilayah pinggiran.

"Tidak mungkin guru sampai tidak ada yang mau mengajar di pinggiran, asalkan mereka diberikan tunjangan lebih. Jangan samakan tunjangan guru yang tugas di kota dengan di pegunungan," tegas Gede Dana. 

Selanjutnya Gede Dana juga meminta kepada pihak guru dan kepala sekolah agar mencari tahu permasalahan mengapa ada anak didik tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMU. Sebab dari data 172 siswa tamatan SMPN 6, yang tidak melanjutkan ke jenjang SMU berjumlah sekitar 35 orang.

"Yang seperti ini harus kita cari solusinya, kenapa mereka tidak melanjutkan? Ini perlu pendampingan, harus diketahui apa permasalahanya sampai tidak melanjutkan," ucapnya. (ISU/PDN)


Baca juga: Polda Bali Gelar Lomba Polisi Cilik