Search

Home / Khas /

Jamu Peserta Kejurnas Baveti, Gubernur Koster Paparkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali

   |    01 Desember 2019    |   19:55:21 WITA

Jamu Peserta Kejurnas Baveti, Gubernur Koster Paparkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali
Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan cenderamata kepada Ketua Umum Baveti Theo L Sambuaga.

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan apresisasi atas dipilihnya Bali sebagai lokasi penyelenggaraan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia (Baveti) VII 2019. Kegiatan ini dinilai akan ikut berkontribusi mendukung pariwisata Bali.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Koster pada acara Jamuan Makan Malam peserta Kejurnasi Baveti VII 2019 di Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar, Sabtu (30/11).

"Kami ucapkan terima kasih atas dilaksanakannya Kejurnas Baveti di Bali, secara tidak langsung tentu ikut berkontribusi menghidupkan pariwisata Bali. Mulai menginap di hotel,  dan menyantap hidangan di hotel. Apalagi bisa berkunjung ke para pengrajin UMKM Bali untuk membeli oleh-oleh. Kami ucapkan semoga kejurnas berjalan lancar dan sukses," ujar Gubernur Koster.

Pada kesempatan itu, Gubernur Koster yang turut didampingi Ny. Putri Koster memaparkan beberapa kebijakan-kebijakan yang sudah diterapkannya di masa kepemimpinan sebagai Gubernur Bali selama 1 tahun 1 bulan. Dimana Pemerintah Provinsi Bali melakukan berbagai terobosan dan kebijakan  dalam menata Bali secara fundamental melalui visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Menuju Bali Era Baru

Visi yang dilaksanakan Pemprov Bali menurut Gubernur Koster menitik beratkan pada pelestarian alam, manusia dan budaya Bali yang menjadi tumpuan utama sektor pariwisata. Seperti diketahui Bali tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA), untuk itulah menjaga kelestarian alam, meningkatkan kemampuan SDM dan memelihara, menjaga serta melestarikan adat, tradisi dan seni budaya Bali sebagai penunjang pariwisata yang menjadi sumber peningkatan ekonomi masyarakat Bali sangat mutlak diperlukan.

"Bali tidak memiliki SDA, hanya memiliki budaya, adat istiadat, tradisi, oleh karena itu patut dijaga, dipelihara dan dilestarikan. Hampir 40 persen wisatawan masuk Indonesia melalui pintu Bali. Devisa negara dari Bali mencapai Rp150 triliun, itu baru dari satu sektor, yakni sektor pariwisata saja. Jika digabung dari sektor lainnya, devjsa dari Bali mencapai Rp 225 triliun. Penyumbang devisa kedua tertinggi di bawah SDA. Jika tidak dijaga dengan baik, maka akan ketinggalan dari daerah lain bahkan negara lain seperti Malaysia, Thailand dan sebagainya, "  papar Gubernur Koster

"Saat ini saja sudah ketinggalan, skala nasional Indonesia target tidak tercapai, tapi di Bali memenuhi target bahkan melebihi walaupun sedikit. Itulah sebabnya Kami mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang memihak kepentingan pariwisata. Karena Bali sangat tergantung pada pariwisata, sehingga pariwisata di Bali tetap terpelihara, lebih sustainable, lebih kuat fundamentalnya dan semakin maju ke depannya," imbuh Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

"Kebijakan-kebijakan yang sudah kami laksanakan di antaranya pengurangan timbunan sampah plastik guna menjaga alam dari pencemaran sampah plastik, berikutnya menerapkan pengunaan energi baru terbarukan serta mendorong pemakaian kendaraan listrik sehingga mengurangi polusi udara, agar udara jadi bersih," pungkas Gubernur yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPR RI ini.

Ketua Umum Baveti Theo L Sambuaga  pada kesempatan itu menyatakan langkah Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Koster menjadikan sektor pariwisata bertumpu pada budaya sudah sangat tepat, karena nilainya paling tinggi. Definisi budaya hasil cipta rasa, karsa manusia, sangat bernilai tidak tergantikan. Di samping itu, ia juga menyatakan sekarang ini Bali paling menonjol pemanfaatan energi bersih, baru dan terbarukan. Untuk itu ia pun mengaku mendukung kebijakan tersebut.

"Saat ini pemakaian energi terbarukan menjadi tren nasional dan dunia, karena tidak selamanya bisa bertahan menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil. Budaya Bali menghasilkan inisiatif yang tepat, sehingga pemakaian energi terbarukan bersahabat dengan lingkungan. Semoga Bali semakin maju dalam perekonomian," ujar Sambuaga.

Terkait pelaksanaan kejurnas, ia pun menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang diberikan, terutama terkait zamuan makan malam yang mencerminkan silaturahmi dan kekeluargaa. Kejurnas Baveti VIII  menurutnya diikutk oleh sekitar 354 orang peserta dari seluruh pelosok Tanah Air dengan antusiasme yang tinggi.

Dalam kesempatan itu, mengiringi jamuan, Ny Putri Suastini Koster juga berkesempatan mempersembahkan suara emasnya lewat pembacaan sebuah puisi bertemakan nasionalisme dan kecintaan terhadap negeri, dengan judul "Sumpah Kumbakarna" karya Denok Kristianti. (ISU/PDN)


Baca juga: Era Globalisasi, IWO Akan Gencarkan Pelatihan Jurnalistik