Search

Home / Khas /

Giri Prasta: Pelestarian Puri dan Griya Sangat Diperlukan

   |    22 Desember 2019    |   15:36:22 WITA

Giri Prasta: Pelestarian Puri dan Griya Sangat Diperlukan
Bupati Giri Prasta hadiri Upacara Tawur dan Melaspas, Mendem Pedagingan Pura Dalem Ganda Mayu, Klungkung, Sabtu (21/12). (Foto: Istimewa)

KLUNGKUNG, PODUUMNEWS.com - Serangkaian Upacara Karya Agung Mamungkah, Tawur Gentuh, Mupuk Pedagingan Mepedudusan Agung, Ngenteg Linggih Mepeselang lan Mepedanaan di Pura Dhang Kahyangan  Pura Dalem Gandha Mayu, Klungkung yang puncaknya jatuh pada Anggara Kliwon Kulantir tanggal 31 Desember 2019 mendatang, pada Sabtu (21/12), dilaksanakan Upacara Tawur, Caru,  Melaspas dan Mendem Pedagingan yang dihadiri Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didampingi dari Dinas Kebudayaan IB Munika dan Kabag Humas Made Suardita. 

Sebagai wujud baktinya Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghaturkan punia sebesar Rp 400 Juta diterima Parwataka Karya.

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam sambutannya menyambut baik telah dilaksanakan upacara karya seperti saat ini, dengan harapan upacara ini mendapatkan perlindungan Ida Bhatara Bhetari yang berstana di Pura Dalem Ganda Mayu ini. 

Bupati merasa bangga bisa bertemu bertatap muka dan ngaturang bakti pada saat upacara Tawur Agung sekaligus mewakili masyarakat Badung turut mendoakan agar pelaksanaan upacara Tuwur ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Dikatakan bahwa adanya pura ini berkat Ida Dang Hyang Dwi Jendra sehingga pelestarian Puri dan Griya memang sangat diperlukan.

Lebih lanjut dipaparkan keuntungan melestarikan Puri adalah tatanan Adat Istiadat yang berjalan dengan baik. Sebab waktu jaman dulu, Puri lebih dulu ada setelah itu baru pura, setelah pura baru ada purana, para dan puruhita. "Ini yang saya pakai pedoman dalam rangka melestarikan dan melaksanakan Adat Istiadat di Bali khususnya di Badung, " katanya.

Berkaitan dengan pelestarian Geria, menurut Giri Prasta sudah berjalan dengan baik dimana di Geria dibangun sanggar, Griya dipakai perpustakaan untuk menyimpan lontar-lontar, hal ini membuktikan pelestarian Geria telah berjalan dengan amat baik.

Sementara itu Parwataka Karya IB Oka Gunastawa yang juga selaku pengurus pasemetonan Brahmana Siwa Budha melaporkan tentang keberadaan Pura Ganda Mayu yang ada saat ini didirikan tahun 1476 masehi atau tahun caka 1398 oleh Ida Dang Hyang Dwijendra dengan tujuan untuk memohon Ida Batara Ganda Mayu yang ada di Majapahit bisa berstana di Bali. Pendirian pura waktu itu diizinkan oleh Raja Waturenggong.

Lebih lanjut dikatakan bahwa Karya seperti ini dilaksanakan untuk yang ketiga kalinya, dimana pada tahun 1963 waktu Gunung Agung meletus, pura ini habis rata, tetapi masih ada Pura Apit Lawangnya saja. Berkat keinginan keras untuk memperbaiki pelinggih saat itu Alm. IB Mantra beserta pasemetonan bertekad memperbaiki pelinggih itu dan sampai saat ini sedikit demi sedikit direhab sehingga menjadi seperti sekarang ini. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta atas punia yang diberikan kepada warga pasemetonan.

Turut hadir saat bersamaan Walikota Denpasar I B Rai Darma Wijaya Mantra, Penglisir Puri Klungkung Prof. Dr. Cokorda Raka, Penglisir Puri Ubud Ida Cokorda Kertyasa serta para bakti pasemetonan Brahmana Siwa Buda di seluruh Bali. (RIS/PDN)


Baca juga: Era Globalisasi, IWO Akan Gencarkan Pelatihan Jurnalistik