Search

Home / Khas /

DPRD Bali Jamin Atlet Taekowondo Ikuti Porsenijar

   |    06 Januari 2020    |   11:34:23 WITA

DPRD Bali Jamin Atlet Taekowondo Ikuti Porsenijar
Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta (tengah)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Kisruh terkait kepengurusan Teakwondo Indonesia (TI) Bali yang berimbas terhadap pencoretan atlet yang akan berlaga di Pekan Olahraga dan Seni Pelajar (Porsenijar) Bali 2020 mendapat perhatian DPRD Bali.

Hal ini terungkap saat Rapat Kerja antara Komisi IV DPRD Bali dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, KONI Bali, dan TI Bali.

Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta seusai Rapat Kerja menyampaikan, pihaknya tidak akan masuk dalam ranah polemik internal yang terjadi di Kepengurusan TI Bali.  Akan tetapi lebih kepada pembinaan terhadap bibit atlet yang memiliki potensi dalam bidang keolahragaan.

“Lewat inilah (Porsenijar) kita fokus supaya mereka diikutkan dalam setiap pertandingan yang masuk dalam Pekan Olahraga Pelajar ini,” katanya, Senin (6/1) di Denpasar. Komisi IV juga tak paham secara pasti yang terjadi di internal TI Bali selama ini. 

Saat ini, Komisi IV hanya memastikan bagaimana seluruh pelajar ataupun bibit-bibit muda di Bali bisa ikut dalam setiap event olahraga yang diselenggarakan oleh pemerintah. Salah satu Porsenijar tersebut. Pihaknya juga menjamin jika seluruh atlet-atlet muda yang berprestasi bisa tampil di Porsenijar.

“Saya jamin. Karena bagaimana pun kita ingin mengangkat olahraga  yang berprestasi di daerah. Kalau ada persoalan, biar mereka mengadu ke DPRD Bali,” tegasnya.

Komisi IV DPRD Bali berpesan kepada persatuan keolahragaan, apabila ada persoalan segera diselesaikan supaya tidak berimbas pada pembinaan atlet. Kendati demikian, DPRD Bali siap membantu mencarikan solusi.

Sementara itu, Kadisdikpora Provinsi Bali Boy Jayawibawa menjelaskan, Porsenijar masih dalama ranah pendidikan. Sehingga, Disdikpora memiliki kewenangan. Apalagi pelaksanaan Porsenijar berjenjang, mulai dari kabupaten/kota hingga ke provinsi.

“Ketika di kabupaten itu mereka mewakili sekolah, bukan klub. Jadi mereka di bawah pengawasan Guru Sekolah. Kalau itu sampai klub masuk, salah besar. Sekarang masih ranahnya olahraga pendidikan,” tegas dia. RYN-PDN


Baca juga: Era Globalisasi, IWO Akan Gencarkan Pelatihan Jurnalistik