Search

Home / Aktual / Politik

Putu Artha Nilai Sikap Artha Dipa Kekanak- Kanakan

   |    08 Januari 2020    |   11:23:43 WITA

Putu Artha Nilai Sikap Artha Dipa Kekanak- Kanakan
Artha Dipa

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Mudurnya Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa dari proses penjaringan calon bupati-wakil bupati yang digelar DPD Partai Golkar Karangasem ditanggapi Ketua Komisi Saksi Nasional (KSN) DPP Partai NasDem I Gusti Putu Artha. Adapun surat yang disampaikan oleh Artha Dipa, beberapa poin dianggap menyudutkan salah satu bakal calon dari Partai NasDem IGA Mas Sumantri.

Bahkan, Putu Artha menilai seperti condong bernuansa fitnah. Seperti misalnya soal Mas Sumantri yang disebut-sebut datang dengan calon kader Golkar Made Sukerena saat mengembalikan formulir dianggap mengada-ada. Menurutnya, Made Sukerena justru datang lebih dulu dibandingkan Mas Sumantri. 

"Jadi begini, dua pendaftar berproses berbeda. Mas Sumatri bersama rombongan berangkat dari Kantor DPD NasDem tanpa mengajak Sukerena. Jika saat mendaftar Sukerana menyalami Mas Sumantri itu karena Sukerana dan rombongan masih bertahan di DPD Golkar," akunya, Rabu (08/01).

"Soal jabatan wakil bupati, bukan wewenang Mas Sumantri tetapi Partai Golkar. Tuduhan mengajak wakil bupati seolah-olah Artha Dipa meremehkan partainya sendiri yang seakan biasa diatur oleh orang per orang dalam penentuan wakil. Padahal sistem pencalonan di Golkar sepertinya halnya NasDem sangat profesional dan berlandaskan peraturan organisasi," terang Putu Artha.

Putu Artha justru menganggap apa yang dilakukan oleh Artha Dipa seperti anak kecil. Sebagai kader partai, Artha Dipa yang sebelumnya kader NasDem ini bisa bersikap ksatria dan harus tetap percaya diri bersaing merebut rekomendasi.

"Jika karena kesan ‘mengajak bakal calon wakil bupati’ lalu Artha Dipa menolak melanjutkan proses pencalonan di Golkar, saya menilai kualitas kekaderan dan tahan banting sebagai politisi amat lemah dan cenderung kekanak-kanakan. Seharusnya, dengan kesatria dan kukuh, Artha Dipa percaya diri merebut rekomendasi Golkar. Bila perlu merebut rekomendasi calon bupati. Bukankah karena itu Artha Dipa meninggalkan NasDem dan memilih Golkar?," paparnya.

Mantan Komisioner KPU RI ini menduga bahwa keputusan Artha Dipa mundur dari penjaringan ada kaitannya peluang maju lewat partai lain.

“Semoga semua pihak terutana rakyat Karangasem memahami duduk masalah sebetulnya sehingga surat pernyataan Artha Dipa seharusnya tidak perlu menyeret-nyeret pihak lain dalam hal ini Mas Sumatri. Jujur saja bahwa karena mungkin mendapat angin di partai lain lalu mundur dari Golkar. Cukup," pungkasnya. RYN-PDN


Baca juga: Bambang Soesatyo: Puluhan Juta Data WNI Disimpan Asing