Search

Home / Aktual / Pemerintahan

Sekda Dewa Indra Tinjau Pasar Gotong- Royong di Dinas Pertanian

   |    07 Agustus 2020    |   19:43:54 WITA

Sekda Dewa Indra Tinjau Pasar Gotong- Royong di Dinas Pertanian
Dewa Made Indra

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Pasar Gotong-royong Krama Bali ini adalah salah satu bentuk respon Pemerintah Provinsi Bali terhadap dampak pandemi Covid-19. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra saat meninjau Pasar Gotong-royong di Dinas Pertanian Provinsi Bali, Jumat (7/8).

“Seperti kita ketahui, masyarakat kita sebagian besar merasakan dampaknya. Perekonomian kita mengalami kontraksi yang cukup hebat, yakni minus 1,14 persen di triwulan I dan di triwulan II turun minus 10,98 persen,” tuturnya.

Menurutnya, perekonomian yang turun tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat Bali. Oleh karena itu, Gubernur Provinsi Bali, Wayan Koster membuat kebijakan bagaimana membantu sebagian masyarakat, khususnya para petani lokal.

“Produk-produk pertanian ini dahulu banyak terserap ke hotel maupun restoran ketika pariwisata sedang naik. Namun sekarang pariwisata yang sedang turun drastis, maka serapan produk pertanian kita kan berkurang. Karena itu, maka diarahkan kepada kelompok masyarakat yang tidak terdampak dalam situasi pandemi ini, yakni para ASN, TNI, Polri, dan karyawan bank untuk membantu menyerap produk-produk pertanian kita,” terangnya.

Dikatakannya, Pasar Gotong-royong Krama Bali ini untuk mempertemukan para petani lokal dengan para ASN, sehingga produk mereka bisa terserap. “Jadi para ASN mendapatkan produk pertanian yang segar dan tentunya harga yang lebih murah. Karena tempat mereka berjualan disiapkan oleh kantor pemerintahan dan tidak berbayar, sehingga biaya yang dikeluarkan pedagang lebih rendah,” ungkap Sekda.

 

Sedangkan terkait mewajibkan ASN berbelanja minimal 10 persen dari gaji per bulan, Sekda yang juga mantan Kalaksa BPBD Bali ini menjelaskan bahwa para kepala OPD yang mengawalnya. “Jadi mereka memiliki catatan tersendiri untuk mengawasi itu. Tapi lebih dari itu kan tidak masalah,” ujarnya.

Dewa Indra menambahkan, untuk Pasar Gotong-royong Krama Bali di hari perdana ini berlangsung di 25 titik di lingkup Pemprov Bali. “Memang jumlah OPD 44, tetapi kan ada OPD yang kecil dengan jumlah pegawai sedikit seperti di Kantor Gubernur, cukup satu kendatipun ada enam biro. Begitu juga dinas-dinas lain yang pegawainya sedikit, kita juga minta bergabung agar lebih efisien, karena kasihan pedagangnya datang tetapi pembelinya sedikit,” tandasnya.

Sementara untuk di instansi vertikal, lanjut dia, ada di 18 titik. “Ada beberapa instansi vertikal yang memohon hari ini (kemarin-red) tidak bisa melakukan pasar ini karena sedang menyiapkan pedagang dan tempat. Jadi minggu kedua, 14 Agustus mendatang mereka siap. Jadi ini tidak dipusatkan. Akan tetapi yang terbesar ada di Kantor Gubernur,” sebutnya seraya mengatakan, di beberapa perguruan tinggi juga ada pasar gotong royong ini.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, IB Wisnuardhana menambahkan, pasar ini dipersiapkan sejak dua minggu lalu. Di mana pihaknya menyiapkan pedagang sebanyak 434 pedagang untuk berjualan di 25 titik di lingkup OPD Pemerintah Provinsi Bali dan 18 di instansi vertikal. “Kesulitannya untuk mengatur para pedagang. Karena ada beberapa pedagang yang tidak mau berjualan di tempat yang kami sediakan. Namun setelah mereka saya berikan pengertian, mereka pun akhirnya mau menerimanya,” pungkasnya. (BAS/PDN)


Baca juga: Sekda Sri Puryono: Pensiun Harus Tetap Berkarya