GIANYAR, PODIUMNEWS.com - Meski berhasil meraih kemenangan penting atas tuan rumah Bali United di laga pembuka putaran kedua kompetisi BRI Liga 1 Indonesia 2024/25, namun hal tersebut diraih Persik Kediri dengan tidak mudah. Bahkan salah satu pemain tim kebanggaan Persikmania ini yakni Hamra Hehanusa nyaris bermain dengan balutan luka di kepala di sepanjang laga. Awalnya di babak pertama, pemain yang selalu bermain di laga Persik Kediri sejauh ini mengalami benturan dengan Ousmane Fane di bagian kepala. "Dari benturan tersebut ada luka di bagian pelipis kiri dan lokasinya ini hampir sama dengan yang sama dideritanya musim lalu. Namun usai pertandingan, kami bersama tim medis panpel Bali United langsung melakukan tindakan penjahitan di bagian luka tersebut sekitar 2-3 cm," ungkap dokter tim Persik Kediri, Wildan Djauhari pada Senin (13/1/2024) di Gianyar. Pihaknya pun memperkirakan Hamra hanya memerlukan waktu beberapa hari kedepan untuk proses pemulihan. "Tetapi Hamra masih bisa berlatih seperti biasa, mungkin 4-6 hari sebelum luka kemarin sudah bisa dilepas jahitannya. Semoga di laga berikutnya melawan PSS Sleman (19/1) Hamra nanti itetap bisa bermain seperti biasanya," pungkasnya. Hal ini sendiri mendapat perhatian khusus dari pelatih Persik Kediri, Marcelo Rospide yang menyebut bangga dengan fighting spirit anak asuhnya "Saya pikir kami layak meraih kemenangan atas Bali United, karena seluruh penain tahu betapa pentingnya laga ini dan mereka juga tahu bagaimana cara untuk meraihnya. Semua bekerja keras saat latihan dan di sepanjang pertandingan," ungkapnya. Hamra Hehanusa pun disebutnya sebagai salah satu pemain yang bermain baik dan menunjukkan semangat tinggi di pertandingan yang juga menjadi kemenangan pertama Persik Kediri atas Bali United di kandangnya tersebut "Saya senang dengan mentalitas petarung, tidak mau menyerah dan saling melindungi satu sama lainnya. Awalnya saya berpikir setelah benturan tersebut kami sudah harus melakukan pergantian pemain, namun Hamra tetap menginginkan bermain walau di babak kedua kami tidak ingin mengambil resiko lebih besar," bebernya. (adi/suteja)