KLUNGKUNG, PODIUMNEWS.com – Lomba ogoh-ogoh yang Ia menilai penyelenggaraan lomba tersebut kurang matang dan terkesan hanya formalitas belaka. Menurut Gung Mega, informasi terkait lomba ini baru diumumkan pada akhir Januari 2025 sehingga sangat tidak ideal. "Kabupaten lain bisa dari jauh-jauh hari sudah ada pengumuman dan kriteria yang dilombakan, kenapa kita mendadak seperti ini? Aneh kan jadinya," ujarnya dengan nada kritis kepada wartawan di Klungkung, Kamis (30/1/2025). Minimnya Peserta Dinilai Tidak Mewakili Antusiasme Yowana yang sebenarnya di tiap Banjar itu mempersiapkan ogoh-ogohnya. "Klungkung ini ada banyak banjar dan yowana (kelompok pemuda) yang aktif. Kalau cuma empat peserta yang dilombakan, sekadar berbentuk ogoh-ogoh pun sudah pasti dapat hadiah, apalagi format lomba di tahun 2025 ini, semuanya dapat hadiah, ini bukan lomba namanya, karena yang namanya lomba pasti ada kalah dan menang” tekannya. "Terkesan sekadar memenuhi program saja, bukan benar-benar kompetisi budaya yang membangun kreativitas yowana," tegasnya. "Kalau memang mau serius, pertengahan tahun 2025 sudah harus ada perencanaan anggaran untuk Lomba ogoh-ogoh tahun 2026 secara pasti berapa itu angakanya. Lalu, di akhir tahun 2025, duduk bersama dengan yowana kecamatan, yowana kabupaten, serta pemangku kepentingan lain yang terkait dengan adat dan budaya di Klungkung terkait teknis dan mekanisme pelaksanaan lombanya," usulnya. Ia menekankan, jika pemerintah daerah merasa kesulitan dalam penyelenggaraan yang lebih matang, ia menyatakan kesiapan KNPI Klungkung untuk membantu. "Kami siap memfasilitasi dan terlibat dalam perencanaan lomba, asalkan kegiatan ini benar-benar dirancang dengan serius dan tidak terkesan asal-asalan," tegasnya. "Jangan sampai ada satu pun di Kabupaten Klungkung yang menggunakan sound system dalam pengarakan dan/atau pengiringan ogoh-ogoh sebagai pengganti tetabuhan. Jika ada, berarti semua pemangku kepentingan di Kabupaten Klungkung gagal 100% dalam menjaga adat dan budaya kita," ujarnya dengan nada tegas. "Saya ingin ke depan, setiap bulan Desember di tahun sebelumnya, sudah ada kepastian informasi terkait lomba ini, dengan begitu, semua pihak bisa lebih siap, peserta bisa lebih banyak, dan kualitas ogoh-ogoh yang dilombakan bisa lebih baik," pungkasnya. (Dewa Fathur)
digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947 mendapat kritik tajam dari Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Klungkung terpilih, Anak Agung Gde Mega Ary Putra.
Hal tersebut lantaran lomba ogoh-ogoh tahun 2025 di Kabupaten Klungkung akan digelar di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe dengan hanya empat peserta, masing-masing mewakili satu kecamatan.
Selain masalah waktu pengumuman, jumlah peserta yang hanya empat ogoh-ogoh juga dipermasalahkan.
Ia berharap di tahun 2026, perencanaan lomba ogoh-ogoh dilakukan lebih baik, dan kami di KNPI Klungkung sendiri siap terlibat.
Selain menyuarakan kritik terhadap lomba ogoh-ogoh, Ketua KNPI Klungkung terpilih ini juga menyoroti maraknya penggunaan sistem suara elektronik (sound system) dalam pengarakan ogoh-ogoh, yang menurutnya menyalahi tradisi.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Klungkung dapat lebih serius dalam menyelenggarakan kegiatan budaya seperti lomba ogoh-ogoh.
Baca juga:
KMHDI Dorong Anak Muda Berani Jadi Wirausaha