Search

Home / Aktual / News

Ibu Kota Negara Kalimantan Timur, Menuai Beragam Pandangan

   |    27 Oktober 2021    |   19:26:26 WITA

Ibu Kota Negara Kalimantan Timur, Menuai Beragam Pandangan
(Foto: Istimewa)

JAKARTA, PODIUMNEWS.com – Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta sudah seperti mendekati titik temu dengan adanya RUU IKN yang kini sudah dibahas oleh Pemerintah dan DPR sejak akhir September 2021 lalu. Kebijakan tersebut tentu menuai beragam pandangan terkait dengan realisasi waktu dan juga feasibilitas daerah baru di Kalimantan Timur sebagai calon ibu kota NKRI.

Menyikapi adanya beragam respons itu, maka Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melalui Pusat Riset Politik akan melakukan serangkaian seri webinar untuk mengulas lebih lanjut mengenai Ibu Kota Negara Baru. Seri pertama webinar pada Kamis (28/10) pukul 09.00 – 12.00 WIB. tema “Menimbang Aspirasi Pusat dan Daerah dalam IKN Kalimantan Timur.” disiarkan live streaming : https://www.youtube.com/watch?v=7Y7UEa3I19U dan Tautan zoom: https://s.id/IKN-1 ; Meeting ID : 916 7133 9398; Passcode: 768434

Dalam rangka mengetahui respons pusat dan daerah mengenai IKN di Kalimantan Timur, melalui Webinar series tentang IKN sesi pertama dan berikutnya akan difokuskan untuk menjawab dua pertanyaan utama, yakni: pertama, Bagaimana respons pusat dan daerah dalam melihat prospek IKN di Kalimantan Timur. Kedua, Serangkaian kebijakan publik yang seperti apa dan bagaimana suatu ibu kota negara yang ideal dan optimal bagi pembangunan yang merata, berkeadilan dan berkelanjutan.

Kepala Pusat Riset Politik, BRIN, Firman Noor, menekankan bahwa kedua pertanyaan ini relevan untuk menimbang dua sisi perspektif tentang IKN dari pusat dan daerah yang selama ini belum banyak diulas. “Sekaligus mencari titik bersama antara pusat dan daerah dalam menimbang IKN ini, karena seringkali daerah dirugikan dengan adanya kebijakan yang top down dan dampak migrasi yang akan muncul ke depannya,” ungkap Firman di Jakarta, melalui siaran tertulisnya, Rabu (27/10).

Oleh karena itulah, diperlukan adanya suatu kegiatan diskusi yang sifatnya berkelanjutan dengan melibatkan berbagai stake holders terkait termasuk warga negara. Menurut Firman, Peran peneliti di Pusat Riset Politik BRIN adalah sebagai inisiator atau penggagas, concept developer dan juga mengorganisasi pelaksanaan kegiatan.

“IKN merupakan salah satu fokus kajian kontemporer Pusat Riset Politik saat ini, dengan harapan dapat memberikan solusi komprehensif atas wacana pemindahan ibu kota,” tutur Firman.

Anggota tim Kajian IKN, Pusat Riset Politik BRIN, Wasisto Raharjo Jati mengatakan bahwa, posisi aspirasi yang setara menjadi poin penting dalam menimbang aspirasi pusat dan daerah. “Hal ini dikarenakan perspektif dominan selama ini terlalu Jawa-sentris, sehingga suara-suara daerah belum begitu menjadi atensi,”terang Wasisto.

“Hal itulah yang membuat rasa kepemilikan (sense of belonging) terhadap Ibu Kota Negara (IKN) baru ini bisa saja bernuansa elitis daripada inklusif. Maka penting sekiranya suara-suara daerah dari Kalimantan Timur diperhatikan terutama masyarakat adat yang kerap kali termarjinalkan,” tambahnya.

Peneliti Senior, Pusat Riset Politik BRIN, Syafuan Rozi, memberikan penekanan keterkaitan antara fase pemindahan dan pembagian fungsi ibu kota baru. Akan lebih jika nanti IKN di Kalimantan Timur ini hanya fokus saja sebagai pusat politik dan pemerintahan saja, namun fungsi lain seperti ekonomi bisa tetap di Jakarta. Hal ini mengingat fase pemindahan yang tidaklah mudah dan juga jangan sampai IKN baru nanti seperti Jakarta jilid 2 dimana semua fungsi menumpuk pada satu kota.

Sebagai informasi, seri pertama webinar ini akan menghadirkan beberapa narasumber baik dari pusat maupun daerah, yaitu: HM Aswin (Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur); Andrinof Chaniago (Dosen Ilmu Politik FISIP UI); Herdiansyah Hamzah (Pengajar di Fakultas Hukum, Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur); Wicaksono Sarosa (Direktur Eksekutif Ruang Waktu Knowledge-Hub for Sustainable [Urban] Development). (COK/RIS/PDN)


Baca juga: PKL Ini Kaget Dagangannya Diborong Ganjar