JAKARTA, PODIUMNEWS.com - Sejak 2022, Indonesia kembali masuk kategori negara upper-middle income (berpendapatan menengah ke atas) yang sebelumnya sempat turun menjadi negara lower-middle income (berpendapatan menengah ke bawah) selama masa pandemi COVID-19 dari tahun 2020-2021. Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui keterangan virtual pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023 pada Senin (6/2) di Jakarta. Penetapatan Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah ke atas itu berdasarkan kalkulasi pencapaian yang berhasil diraih oleh pemerintah dalam sektor perekonomian. “Pada 2022, kita sudah naik lagi jadi negara upper-middle income,” kata Presiden Jokowi. Presiden Jokowi menjelaskan, perjalanan Indonesia berhasil masuk dalam kategori negara upper-middle income dimulai semenjak memasuki 2018 yang lalu. Dari sejumlah indikator pencapaian ekonomi yang bagus membuat Indonesia naik kelas dari menjadi upper-middle income, setelah sebelumnya hanya berada di kategori lower-middle income. Kemudian, lanjut Presiden Jokowi, Indonesia sempat turun kembali ke kategori negara lower-middle income. Peristiwa itu terjadi selama merebaknya wabah virus global COVID-19 di dalam negeri dalam dua tahunan belakangan. Persisnya dalam kurun waktu 2020 dan 2021. “Sampai 2018, kita masih di lower-middle income. Masuk ke 2018, kita sudah masuk ke upper-middle income. Karena pandemi, kita turun lagi menjadi lower-midle income,” sebut Presiden Jokowi. Kondisi perekonomian Indonesia pada 2022 lalu, tercatat sejumlah pencapaian tumbuh positif dari mulai kredit tumbuh diangka 11,3 persen. Pencapaian itu sangat baik, karena berhasil naik membuat angka kredit di dalam negeri tembus di atas 10 persen. “Sudah bagus ini, tumbuh double digit,” ucap Presiden Jokowi. Disusul dengan tingkat permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) berada diangka 25,68 persen. Capaian itu masuk dalam kategori yang baik, sebab berhasil meningkatkan dari sebelum terjadinya pandemi yang hanya mencapai 23,31 persen. “Tingkat permodalan atau CAR berada di tingkat 25,68 persen ini, sebelumnya hanya 23,31 persen. Ini sangat baik,” tutur Presiden Jokowi. Terakhir, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) Indonesia berada di posisi 4,4. Disinyalir pencapaian NIM yang sanggup diperoleh Indonesia pada 2022 lalu itu, merupakan yang tertinggi di dunia. “Ini mungkin yang tertinggi di dunia mungkin,” pungkas Presiden Jokowi. (rik/sut)
Baca juga:
Stok Beras Bulog Disebut Mampu Penuhi Kebutuhan Ramadhan