MERAIH juara nasional bukan semata menjadi puncak tujuan dalam karyanya, melainkan awal peluang mencari “cuan” atau nilai tambah baik bagi dirinya maupun orang lain. Bermodalkan keuletan pantang menyerah dan prinsipnya peduli lingkungan, pemuda asal Sinabun, Buleleng ini berhasil menunjukkan kualitas diri menciptakan teknologi tepat guna (TTG) dari bahan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kini, ketika searching di Google dengan mengetik nama Ketut Cana, maka akan muncul sosok pemuda ini dengan berbagai informasi luar biasa terkait raihannya menjadi jawara tingkat nasional dalam Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG). Ketika disinggung perihal raihannya menjad juara nasional, Ketut Cana mengaku bahwasanya prestasi gemilang tempo hari bukan menjadi titik puncak tujuannya menciptakan alat pencetak 3D filamen dari limbah botol plastik. Menurutnya, masih terdapat harapan dan tujuan yang lebih tinggi lagi. “Jawara kemarin, saya rasa belum menjadi puncak tujuan, ini masih awal untuk ke depannya membuka peluang dan menjadi nilai tambah bagi lapisan masyarakat serta membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya, Kamis (28/9/2023) di Singaraja. Menyambung hal itu, Ketut Cana pun kini tengah melakukan pengujian berbagai ide-ide kreatif terkait TTG yang tentunya memuat unsur sampah, bukan hanya jenis anorganik melainkan juga sampah organik. Pihaknya menegaskan, rencana ke depan prihal karya TTG akan menciptakan karya kreatif yang mampu lebih mendorong agar generasi muda maupun berbagai kalangan masyarakat turut serta dalam tujuan utamanya mengurangi sampah plastik. Ditambahkan, rencana ke depannya itu tidak sebatas hanya menciptakan karya 3D filamen, melainkan juga jenis karya lainnya mengikuti perkembangan pasar. “Ke depannya tidak hanya lewat 3D filamen saja, Saya berencana menciptakan karya lainnya yang bersumber dari sampah, tentunya menarik dan mengikuti perkembangan pasar. Saya masih terus belajar, intinya Saya ingin karya Saya bisa memberdayakan masyarakat,” harap Ketut Cana. Selain itu, Ketut Cana juga mengharapkan dukungan penuh dari pihak pemerintah maupun swasta, sehingga apa yang menjadi tujuannya dalam menciptakan teknologi tepat guna yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat dapat tercapai. (suteja)
Baca juga:
Jaga Kelestarian, Gubernur Bali Proteksi Kawasan Batur