Search

Home / Muda / Kata Mereka

Kisah Farani, Wisudawan Double Degree Pertama FH UNAIR-Maastricht University

Editor   |    10 Maret 2023    |   19:53:00 WITA

Kisah Farani, Wisudawan Double Degree Pertama FH UNAIR-Maastricht University
Farani Nazwa Chairunisa Irsan, wisudawan asal Fakultas Hukum mendapat dua gelar sekaligus yaitu Sarjana Hukum (SH) dan Legum Baccalaureus (LLB) dalam wisuda UNAIR periode 231 (5/3/2023). (foto/unair)

FARANI Nazwa Chairunisa Irsan, wisudawan asal Fakultas Hukum Universitas Airlangga mendapat dua gelar sekaligus dalam wisuda UNAIR periode 231 (5/3/2023).

Gelar Sarjana Hukum (SH) dan Legum Baccalaureus (LLB) tersebut merupakan hasil jerih payahnya dalam menempuh program International Undergraduate Program (IUP) yang diselenggarakan oleh UNAIR.

Lulusan Pertama FH UNAIR - Maastricht University

Kelulusan tersebut sekaligus menjadikan wisudawan kelahiran tahun 2000 itu sebagai lulusan pertama program double-degree kolaborasi FH UNAIR dan Faculty of Law Maastricht University, Belanda. Mempelajari dan menerima dua gelar berbeda, membuat Fara memiliki lebih banyak kualifikasi dan pengalaman.

Farani berangkat ke Limburg, Belanda pada Agustus 2020 lalu di tengah pandemi Covid-19. Ia melakukan perkuliahan di Maastricht University hingga November 2021. Dengan sistem pembelajaran Problem Based Learning (PBL), ia mengambil mata kuliah yang membahas European Law, khususnya pada Comparative Law di yurisdiksi United Kingdom, Dutch, German, French sera United States.

Pengalaman Berharga

Salah satu pengalaman berkesannya adalah saat menjalani pekan ujian di triwulan pertama di Maastricht University. “Jadi pernah dua minggu sebelum ujian, saya dan teman asing saya melakukan rutinitas berupa bengong, nangis, dan belajar bareng hingga tengah malam,” kata Farani dikutip dari rilis Unair, Jumat (10/3).

Kendati demikian, pengalaman tersebut justru membuatnya semakin kuat, dan terlatih untuk beradaptasi dengan sistem pendidikan yang berbeda.

Rela Lulus Terlambat

Menjadi lulusan pertama dari kolaborasi ini, membuat Farani harus menanggung konsekuensi untuk lulus satu semester lebih lama dibanding yang seharusnya. Namun, wisudawan angkatan tahun 2018 itu menganggap hal tersebut imbang dengan hal-hal yang telah didapatkannya semasa perkuliahan.

“Aku ga bakal sugarcoat kalau program ini bakal gampang atau gimana, karena memang susah. Cuman kalau memang ingin gelar double-degree, memang pengorbanannya harus besar, dan ini sangat worth it,” ucapnya.

Calon mahasiswa yang tertarik mendapatkan dua gelar sekaligus dari UNAIR dan universitas bergengsi luar negeri seperti Farani dapat langsung membaca informasi terkait program IUP. (rik/sut)


Baca juga: