DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Istri mana yang tidak sedih melihat suaminya tewas gantung diri di kamar rumahnya. Apalagi sang suami menulis surat bahwa dirinya tak kuat menahan penderitaan akibat sakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.
Kejadian pilu itu terjadi di seputaran Jalan Trenggana, Denpasar Timur, pada Kamis (21/9/2023) sekitar pukul 15.30 WITA. Perihal itu dirasakan seorang istri berinisial Kadek ACJ (33). Sementara suaminya berinisial Kadek RS (33).
Menurut Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, Kadek ACJ pulang ke rumahnya usai bekerja sebagai pegawai di salah satu kampus di Denpasar. Tiba di rumah, ibu rumah tangga ini mendapati rumahnya dalam keadaan sepi.
Sang istri langsung masuk ke kamarnya. Alangkah kagetnya saksi melihat sang suami tewas gantung diri di atas plafon kamarnya. Ia sontak histeris dan berteriak meminta bantuan warga. Tak luput, saksi memanggil iparnya PM (43) yang tinggal di sebelah rumah.
Selanjutnya iparnya menghubungi pecalang dan polisi. Aparat kepolisian Polsek Denpasar Timur dan Tim Identifikasi Polresta Denpasar tiba dilokasi gantung diri untuk melakukan penyelidikan.
Dari hasil lidik, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. "Kejadian ini murni gantung diri," ujarnya.
AKP Sukadi menambahkan bahwa dari olah TKP, pihaknya menemukan surat yang diduga ditulis sendiri oleh korban. Surat itu diletakkan di atas rak baju. Dalam surat itu, pria asal Buleleng itu meminta agar istrinya (Kadek ACJ) agar tetap semangat walau dirinya telah pergi selama-lamanya. Korban juga mengatakan bahwa kepergianya itu karena tidak kuat menahan sakit.
Isi pesan dari surat itu yakni, "Yu semangat, jaga Agus, raih mimpi, aq gelem sing ngidaang naanang (aku sakit, tidak kuat menahannya)," tulis KRS.
Beberapa saat kemudian, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar mengevakuasi korban ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut. (hes/sut)
Baca juga :
• Hindari Pendakian ke Gunung Agung Saat Cuaca Ekstrem
• Menganyam Kebangsaan di Tangan Perempuan Bali
• Setelah Tiga Tahun, LNG Mulai Bergerak