BALIKPAPAN, PODIUMNEWS.com - Di sela-sela Rakernas Prajaniti, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sekretaris Umum PH PHDI Pusat, Ketut Budiasa yang hadir mewakili PHDI menjelaskan Badan Dharma Dana Nasional sebagai satu-satunya lembaga Hindu yang menghimpun punia atau donasi umat. Hal tersebut diungkapkan menyambut paparan Dato Pardip — seorang penguasaha dan filantropi Hindu asal Malaysia yang menjadi pembicara dalam acara tersebut. Pada penyampaiannya dihadapan 200-an peserta, Budiasa menyetujui pemaparan yang diungkap oleh Dato Pardip tentang transformasi hidup seseorang melalui jalur pendidikan. "Saya setuju 100% dengan pemaparan Dato Pardip, bahwa transformasi seseorang dari kurang mampu menjadi mampu di era modern lebih berpeluang dan lebih efektif dicapai melalui jalur pendidikan," ucap Budiasa, Jumat (18/10/2024). Namun dalam kesempatan yang sama, Budiasa memaparkan realita yang terjadi lapangan mengenai kemiskinan struktural yang dialami masyarakat. "Sayangnya, orang tidak mampu kebanyakan juga tidak mamiliki kemampuan memberikan anak-anaknya pendidikan yang baik. Inilah akar kemiskinan struktural," terang Sekum PH PHDI Pusat. "Sayangnya lagi, sampai hari ini, BDDN baru berhasil mengumpulkan punia 1 milyar per tahun, dari 5 juta umat Hindu Indonesia (rata-rata 200 ruliah per orang per tahun, atau 17 rupiah per orang per bulan)," ujarnya lebih lanjut. Sebagai informasi BDDN tahun 2024 akan membuka program beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa dan pelajar. Sebagai langkah awal, akan dilaksanakannya Gala Dinner , Charity for Scholarship di Graha Sabha Aditya, Pura Adita Jaya Rawamangun, Jakarta Timur, pada Sabtu, 26 Oktober 2024 nanti. Budiasa juga menjelaskan data pembanding sebagai alat ukur peserta dalam melihat kondisi punia atau donasi yang dimiliki umat lain. "Bandingkan dengan Baznas, misalnya, yang berhasil mengumpulkan 32 trilyun per tahun dari 240 juta umat (130.000 rupiah per orang per tahun, atau 11.000 rupiah per orang per bulan). Bila umat Hindu berpunia ke BDDN rata-rata sama besar dengan umat muslim membayar zakat ke Baznas, maka BDDN akan mengumpulkan dana punia 600 milyar per tahun," jelas Budiasa dalam paparannya. "Anggap 25% nya saja untuk beasiswa, maka BDDN akan mampu memberi beasiswa 100% (biaya kuliah, biaya hidup, kos anggap rata-rata 4 juta per orang per bulan) untuk 3000 (tiga ribu !!) orang MAHASISWA secara bersamaan. Bayangkan efeknya untuk kemajuan umat. Bayangkan indahnya membantu mengubah dan memampukan orang lain. Bayangkan efek dominonya," jelasnya lebih lanjut Budiasa lantas mengajak seluruh peserta hingga moderator yang hadir untuk membudayakan punia ke BDDN. 2,5% dari penghasilan, sesuai Bhisama PHDI. Atau bahkan kurang dari itu, asal rutin. Dato Pardip, setelah mendengar paparan Budiasa tersebut, langsung merespon dengan melakukan scan barcode BDDN dan transfer punia. Sementara itu Ketua Umum Prajaniti, KS Arsana, langsung menghubungi BDDN untuk dibuatkan barcode khusus untuk Prajaniti, sehingga seluruh pengurus dan anggota Prajaniti di seluruh Indonesia lebih termotivasi untuk melakukan punia rutin. Sebuah semangat gotong royong yang luar biasa dan layak ditiru. (pdn/dev)
Baca juga:
Indonesia Menjadi Mesin Ekonomi Utama di Asia Tenggara