Search

Home / Khas / Edukasi

Sketsa di Kanvas, Apresiasi di Balik Jas Dokter

Editor   |    12 Maret 2025    |   02:55:00 WITA

Sketsa di Kanvas, Apresiasi di Balik Jas Dokter
Direktur RSU Puri Raharja dr Bagus Darmayasa menyerahkan kenang-kenangan lukisan sketsa wajah Rektor UNR Prof Tirka Widanti, Selasa (11/3/2025) di Denpasar. (foto/fathur)

RUANG kerja Rektor Universitas Ngurah Rai (UNR), Prof Dr Ni Putu Tirka Widanti MM MHum, pada Selasa (11/3/2025) siang itu, tak seperti biasanya. Sebuah bingkai sketsa wajah tersandar di meja, hadiah dari tangan seorang dokter. Bukan sembarang dokter, melainkan dr Gede Bagus Darmayasa, Direktur RSU Puri Raharja, yang dikenal pula sebagai "dokter sang pelukis".

Di balik jas putihnya, dr Bagus Darmayasa menyimpan hobi yang tak lazim: melukis sketsa wajah. Bukan sekadar iseng, melainkan sebuah misi. "Saya ingin mengabadikan wajah-wajah para rektor di Bali," ujarnya, "Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka memajukan pendidikan."

Sketsa wajah Prof Tirka Widanti adalah salah satu dari koleksi itu. Ia memilih UNR, bukan tanpa alasan. "Kampus ini punya sejarah panjang, melahirkan banyak tokoh penting," kata dr Bagus, menyebut nama AA Puspayoga, mantan Menteri Koperasi, sebagai salah satu alumninya.

UNR, di mata dr Bagus, adalah simbol kemajuan pendidikan di Bali. "Gedung-gedungnya megah, program studinya berkualitas," pujinya. Ia berharap, UNR terus berkembang, mencetak generasi penerus yang gemilang.

Melukis, bagi dr Bagus, bukan sekadar hobi. Ia menyebutnya sebagai "jembatan silaturahmi". Lewat goresan pensilnya, ia bertemu dengan beragam tokoh, dari pengusaha nasional Hashim Djojohadikusumo hingga KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

Prof Tirka Widanti, menerima sketsa itu dengan senyum sumringah. Ia menyebut dr Bagus sebagai sosok "multitalenta". "Dokter yang melukis, pelukis yang berprofesi dokter," ujarnya, "Perpaduan yang unik dan luar biasa."

Sketsa itu, kata Prof Tirka, adalah bentuk apresiasi yang tulus. "Kami sangat berterima kasih," katanya. Di balik bingkai itu, tersimpan harapan: pendidikan Bali terus melaju, melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan. (fathur)

 


Baca juga: Gedong Kirtya, Museum Menyimpan Lontar dan Buku Tua