JAKARTA, PODIUMNEWS.com - Fenomena kecelakaan lalu lintas yang melibatkan remaja sebagai korban utama kembali menjadi sorotan. Pengamat Transportasi Universitas Indonesia (UI), Tri Tjahjono, mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya angka kecelakaan yang melibatkan kelompok usia 10-19 tahun, terutama pengguna sepeda motor. Berdasarkan data UNICEF tahun 2022, kelompok usia remaja mendominasi angka kecelakaan lalu lintas roda dua. Tri Tjahjono menegaskan perlunya perhatian khusus terhadap masalah ini, mengingat sebagian besar remaja yang terlibat kecelakaan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). "Keniscayaan bagi pengguna sepeda motor yang sangat mengerikan adalah kelompok anak-anak menggunakan sepeda motor. Dari data 2022, 30 persen meninggal dunia akibat kecelakaan anak di usia 10-19 tahun dan ini sebagian besar pengguna sepeda motor. Ini jelas tidak punya SIM ini juga harus kita angkat," kata Tri dalam keterangan resminya, Selasa (12/3/2025). Selain masalah SIM, Tri Tjahjono juga menyoroti pentingnya penggunaan helm yang sesuai standar. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas minimnya ketersediaan helm khusus anak-anak di Indonesia. Menurutnya, helm anak-anak perlu dirancang sesuai dengan perkembangan usia dan ukuran kepala mereka. "Helm anak-anak itu berkembang dengan usia maksudnya berkembang dari usia bayi hingga dewasa kepalanya. Tidak ada helm anak-anak di Indonesia. Helm anak-anak itu seperti sepatu anak-anak cepat sekali harus diganti," tambahnya. Tri Tjahjono juga menyoroti masalah kualitas helm berstandar SNI yang beredar di pasaran. Ia mencurigai adanya helm palsu yang hanya menempelkan label SNI tanpa memenuhi standar kualitas yang sebenarnya. "Soal helm berstandar SNI, saya curiga apakah helm yang di jual di luar apakah benar-benar SNI atau ditempel SNI. Kalau kita membiarkan SNI itu beredar tidak ada inspektur atau pemeriksaan. Maka SNI Ilegal itu akan menjatuhkan istilah SNI," ujar Tri. Ia mendesak agar pemerintah dan pihak terkait melakukan pemeriksaan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap kualitas helm yang beredar di pasaran. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan para pengguna jalan, terutama anak-anak dan remaja yang rentan menjadi korban kecelakaan lalu lintas. (riki/suteja)
Baca juga:
Polisi Tewas Ditusuk Usai Batal Booking Cewek Michat