DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali, Ketut Sumedana menekankan bahwa perbankan harus bijak dalam menjalankan setiap transaksi. "Jangan hanya mengejar keuntungan sesaat tanpa memikirkan risiko bisnis. Penting untuk memitigasi segala kemungkinan, terutama dalam hal keamanan transaksi, dengan selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudent)," ujarnya dalam acara yang diadakan di Prime Hotel Sanur, Selasa (12/3/2025). Menurutnya, di tengah gelombang modernisasi, sistem perbankan yang semakin terhubung dengan pasar global dituntut untuk berinovasi. "Layanan yang nyaman, cepat, dan memungkinkan transaksi kapan saja serta di mana saja, menjadi keharusan. Namun, hal ini harus diimbangi dengan sistem keamanan yang terjamin untuk melindungi nasabah secara maksimal," sambungnya. Ketut juga menyoroti pentingnya keamanan transaksi di era digital. Serangan siber dan peretasan menjadi ancaman nyata yang dapat merusak data transaksi perbankan dan informasi nasabah. "Ketidakamanan semacam ini bisa mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan, bahkan berpotensi menimbulkan ketidakstabilan, seperti rush atau penarikan dana masal yang merugikan," tegasnya. Bank Pembangunan Bali, yang sebagian besar melayani nasabah dari sektor mikro ekonomi, harus terus menjaga keamanan stabilitas tabungan, simpanan, pinjaman, dan sertifikat jaminan yang diberikan nasabah. Keamanan ini menjadi prioritas utama agar nasabah tetap merasa aman dan terlindungi. Ketut menegaskan pentingnya peran Jaksa Pengacara Negara (JPN) dalam proses hukum perbankan, baik dalam sengketa tata usaha negara, gugatan perdata, maupun memberikan pendapat hukum (legal opinion) yang dapat membantu perbankan mengatasi masalah hukum tanpa harus melibatkan proses litigasi yang panjang. Di tengah pengetatan anggaran pemerintah, Ketut menyoroti peluang bagi pihak perbankan untuk berinovasi dan menciptakan produk-produk unggulan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat. "Pengetatan anggaran ini, menurutnya, bertujuan untuk memacu perekonomian rakyat melalui proyek strategis yang diserahkan kepada pihak swasta, guna menghindari kebocoran anggaran negara dan memastikan efisiensi serta efektivitasnya," tuturnya. Sebagai penutup, Ketut mengingatkan bahwa perbankan harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kebutuhan masyarakat akan produk-produk perbankan. "Dengan berinovasi, perbankan dapat memberikan dampak yang positif dan luas bagi kemajuan ekonomi negara serta kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. (fathur)
Baca juga:
Polisi Tewas Ditusuk Usai Batal Booking Cewek Michat