BADUNG, PODIUMNEWS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan ini menyalurkan Bansos (bantuan sosial) Hari Raya (BHR) Keagamaan dengan mengalokasikan anggaran lebih dari Rp177 miliar. Sebanyak 88.594 Kepala Keluarga (KK) umat Hindu ber-KTP Badung akan menerima bantuan sebesar Rp2 juta per KK. Program ini ditegaskan oleh Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa dan Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta sebagai bagian dari strategi intervensi fiskal daerah untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah potensi kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang hari raya. Penyerahan bantuan secara simbolis telah dilakukan pada Rabu (16/4/2025) di dua lokasi berbeda, yakni Wantilan Pura Dalem Jati, Desa Adat Penarungan, Mengwi, dan Wantilan Pura Dalem, Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani, Abiansemal. Bupati Adi Arnawa dalam sambutannya menyatakan bahwa bantuan ini merupakan respons konkret pemerintah terhadap dinamika sosial ekonomi menjelang hari raya. "Bantuan ini merupakan bentuk konkret kehadiran pemerintah dalam memastikan masyarakat dapat merayakan hari raya dengan layak, tanpa harus terbebani secara ekonomi," ujar Bupati Adi Arnawa. Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa bansos ini bukan hanya sekadar bantuan materiil, tetapi juga upaya pelestarian nilai-nilai kultural masyarakat Bali. Program ini merupakan bagian dari tujuh program unggulan Pemkab Badung, Sapta Kriya Adicipta, yang bertujuan mewujudkan masyarakat Badung yang adil, sejahtera, dan berdaya saing. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Badung, AA Ngr Raka Sukaeling menjelaskan bahwa kebijakan ini strategis untuk menjamin inklusivitas dan keadilan sosial, terutama menjelang hari besar keagamaan di mana harga kebutuhan pokok cenderung meningkat. Distribusi bantuan mencakup enam kecamatan di Badung, yaitu Mengwi (25.541 KK), Abiansemal (23.208 KK), Petang (8.380 KK), Kuta Utara (9.452 KK), Kuta (5.528 KK), dan Kuta Selatan (16.485 KK). Dana bantuan ini bersumber dari APBD Kabupaten Badung tahun 2025. Program ini melanjutkan komitmen Pemkab Badung dalam memberikan bantuan sosial keagamaan, setelah sebelumnya menyalurkan bantuan serupa kepada umat Muslim menjelang Hari Raya Idul Fitri. Langkah ini menunjukkan pendekatan inklusif pemerintah daerah dalam pemerataan kesejahteraan tanpa memandang latar belakang agama. (isu/suteja)
Baca juga:
Indonesia Menjadi Mesin Ekonomi Utama di Asia Tenggara