Podiumnews.com / Aktual / Edukasi

Ketua MBC: Keliru Memaknai Valentine Day, Beresiko Tertular HIV/AIDS

Oleh Podiumnews • 16 Februari 2019 • 21:15:17 WITA

Ketua MBC: Keliru Memaknai Valentine Day, Beresiko Tertular HIV/AIDS
Petugas KPAD Badung saat memberi penyuluhan kepada anggota MBC dalam acara Night Valentine di Warung Ramara, Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Kamis, (14/2).

MENGWI, PODIUMNEWS.com - Merayakan Hari Kasih Sayang atau yang dikenal sebagai Valentine Day, Musik Bali Community (MBC) menggelar Night Valentine di Warung Ramara, Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Kamis, (14/2).

Dalam perayaan Valentine Day yang digelar komunitas musisi muda Bali ini selain diisi oleh kegiatan bermusik, juga dilaksanakan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Badung.

Menurut Ketua MBC Angga Suastika, sosialisasi bertajuk "Berkarya Bersama Stop HIV dan AIDS" ini bertujuan mengajak musisi muda Bali untuk ikut peduli dalam pencegahan HIV/AIDS. Hal itu di mulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat seperti saudara, teman dan komunitas.

"Anggapan Valentine Day hanya dirayakan bagi mereka yang berpacaran saja, dan bukti cinta kepada pasangan mesti ditunjukan lewat hubungan seksual. Ini adalah persepsi keliru yang segera harus dibenahi," tegasnya.

Adanya persepsi keliru dari kalangan muda inilah lanjut dia, salah satu faktor yang memunculkan fenomena seks bebas di kalangan muda.

"Dari sinilah potensi resiko penularan serta penyebaran HIV/AIDS beralngsung. Maka penting kalangan muda dibekali informasi dan pengetahuan pencegahan HIV/AIDS agar mereka bisa terhindar," terangnya.

Untuk itu pihaknya kemudian menggagas suatu kegiatan perayaan Valentine Day dengan hal-hal yang bersifat lebih positif. "Di sini kami para musisi muda saling berbagi, baik informasi dan saling mengenal sekaligus selalu tetap berkarya melalui musik," ungkapnya.

Sementara itu, I Gde Bagus Arya Theda Subrata dari KPAD Badung menyebutkan bahwa dari 3353 kasus penderita HIV/AIDS di Badung didominasi dari golongan usia produktif 20-35 tahun. Sebagian besar mereka terinfeksi melalui hubungan seksual.

"Dari data itu terlihat bahwa kalangan remaja sangat rentan terinfeksi HIV/AIDS yang ditularkan melalui perilaku beresiko tinggi. Misalnya seks bebas dengan gonta-ganti pasangan dan penyalahgunaan narkoba," jelasnya, sembari mengajak kalangan muda menghindari perilaku seks bebas dan narkoba agar terhindar tertular HIV/AIDS. (ISU/PDN)