Mensos Imbau Yatim Piatu tidak Minder
JAKARTA, PODIUMNEWS.com – Anak-anak yatim piatu di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Budi Luhur di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), mendapat semangat dari Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Dalam keterangan resmi Kementerian Sosial (Kemensos) pada Senin (20/9), Mensos Risma meminta anak-anak yatim piatu yang ada di balai tidak minder serta tidak cepat menyerah dan berputus asa.
“Kalian harus percaya, kalian semua yang ada di sini, kalian adalah anak-anak yang disayang Allah, kalian harus bisa buktikan, kalian adalah anak-anak yang luar biasa," kata Mensos Risma.
Kepada anak-anak yang ada di BRSPDM Budi Luhur, Mensos Risma juga menuliskan pesan pada kanvas.
“Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, semua mungkin asal kita mau. Jangan surut saat kegagalan datang, kekuatan kita ada di kemauan,” demikian pesan Mensos Risma.
Dalam kunjungannya di BRSPDM Budi Luhur, Mensos Risma menyerahkan bantuan total Rp863.395.500 dengan perincian bantuan untuk program ATENSI anak yatim, piatu, dan yatim piatu Rp41.100.000, bantuan kewirausahaan Rp473.305.500, bantuan aksesibilitas Rp138.325.000, dan bantuan kebutuhan dasar Rp210.665.000.
Selain itu, Mensos Risma meresmikan Sentra Kreasi ATENSI (SKA) di Balai Budi Luhur serta meninjau tempat kuliner, tempat belanja, kafe, tempat budi daya tanaman, dan kerajinan tangan di SKA.
Menurut Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ada 4.023.622 anak berusia di bawah 18 tahun yang belum menikah dan tercatat dalam kartu keluarga yang ibu, ayah, atau ibu dan ayahnya telah meninggal dunia.
Data pemerintah pada Mei 2021 yang dihimpun dari 6.244 Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) menunjukkan bahwa ada 191.696 anak yang berada dalam pengasuhan LKS Anak (panti asuhan/ yayasan/ balai).
Anak-anak yang berada dalam pengasuhan LKS Anak meliputi 8.882 anak yatim; 40.321 anak piatu, 5.048 anak yatim piatu, 137.445 anak yang masih memiliki orang tua lengkap.
Pandemi COVID-19 membuat jumlah anak yatim piatu bertambah.
Menurut estimasi pemerintah ada 11.045 anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua akibat pandemi COVID–19. (COK/RIS/PDN)
