Search

Home / Aktual / Sosial Budaya

Saat Pandemi, Bali Lampaui Target Imunisasi Dasar Anak

   |    22 Juli 2022    |   20:05:00 WITA

Saat Pandemi, Bali Lampaui Target Imunisasi Dasar Anak
Wagub Cok Ace menghadiri Acara Rembuk Aksi Kolaborasi untuk Imunisasi Pemerintah Daerah se-Jawa dan Bali bersama Unicef, di Yogyakarta pada Kamis (21/7) malam. (ist)

YOGYAKARTA, PODIUMNEWS.com – Masa pandemi Covid-19 tak menghalangi Pemprov Bali untuk melaksanakan target pemenuhan imunisasi dasar untuk anak. Bahkan Bali tercatat mampu melampui target ditetapkan.

Hal itu terungkap saat Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjok Oka Sukawati menghadiri Acara Rembuk Aksi Kolaborasi untuk Imunisasi Pemerintah Daerah se-Jawa dan Bali bersama Unicef,  di Yogyakarta pada Kamis (21/7) malam.

Wagub Bali akrab disapa Cok Ace ini menegaskan Pemprov Bali sangat menyadari pentingnya imunisasi sebagai bagian menjamin kualitas tumbuh kembang dan mencegah anak dari penyakit.

“Kita tidak mau berdosa jika nantinya anak ini tumbuh dewasa membawa suatu kekurangan pada kesehatannya,” ungkapnya.

Oleh itu, pada tahun 2019 sampai 2021 atau tepat masa pandemi, pihaknya mampu melampui target imunisasi dasar anak untuk bayi dan balita ditetapkan angka mencapai 94,51 persen.

“Namun bersyukur kita bisa capai hingga 98,8 persen untuk imunisasi dasar," sebutnya.

Namun di sisi lain , ia mengakui untuk imunisasi lanjutan masih di bawah target hanya mencapai 78 persen, karena kendala keterlambatan waktu. “Masih belum mencapai target. Oleh sebab itu kami dari pemerintah Provinsi Bali mengupayakan agar semua pihak terlibat dari atas ke bawah,” ujarnya.

Untuk mengejar ketertinggalan itu, maka pihaknya akan mempercepat imunisasi lanjutan dengan melibatkan kekuatan sosial budaya masyarakat, seperti desa adat, banjar dan lainnya.

“Sehingga yang masih tercecer sekitar sebelas ribuan anak yang belum imunisasi lanjutan bisa kita nol-kan semua. Intinya pemerintah Provinsi Bali bekerja keras untuk ini,” tandasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Perwakilan Unicef Robert Gass mengatakan, Unicif bersama mitra lainnya mendukung pemerintah Indonesia mengejar ketinggalan demi mengatasi kemunduran imunisasi anak akibat COVID-19.

“Pemerintah Indonesia bekerja tanpa lelah, dengan dukungan Unicef  untuk menjangkau sebanyak mungkin anak, termasuk mereka yang berada di daerah tertinggal dan terpencil,” ujar Gass.

Pandemi dikatakan Gass, membuat cakupan imunisasi dasar lengkap turun dari 84,2 persen pada 2020 menjadi 79,6 persen di tahun 2021. Hal ini menjadikan anak-anak di seluruh Indonesia berisiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, seperti difteri, tetanus, campak, rubella dan polio.

Dijelaskan lagi, tahap pertama Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dimulai Mei 2022, dan akan berlangsung hingga akhir Juli menargetkan 27 juta anak di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Tahap kedua akan berlangsung pada Agustus 2022 di Jawa dan Bali.

Di kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi mengajak pemerintah daerah untuk memberdayakan Posyandu. “Ada hampir 50 ribu (Posyandu, red) di seluruh Indonesia. Kita harus standarisasikan layanannya,” katanya

Menurut Menkes, imunisasi penting namun juga perlu untuk mengedepankan untuk menjaga hidup sehat bukan malah berpikir mengobati setelah sakit. “Saya dalam kesempatan kali ini, mengajak pemerintah daerah untuk memaksimalkan RSUD beserta para ASN. Fungsi screening  harus dilakukan dibarengi hidup yang seimbang,” ujarnya.

Kegiatan ini selain sebagai rembuk bersama dirangkai dialog interaktif, juga ditandai penandatanganan kesepakatan bersama pemerintah daerah se-Jawa dan Bali untuk komitmen program percepatan imunisasi lewat BIAN.

Turut hadir pula Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro, Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Wagub Jakarta Ahmad Riza Patria, Sekda Jatim  Adhy Karyono dan Kadis Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar. (ady/sut)


Baca juga: NUSA DUA CIRCLE, Mega Proyek ‘Gagal’. Benarkah Perusahaan dan Orang-Orang yang Terlibat Didalamnya Juga Bermasalah? (BAG: 1)