Search

Home / Aktual / Gaya Hidup

Mencintai Dua Orang Bukan Hal Tak Mungkin

   |    16 Agustus 2022    |   18:53:00 WITA

Mencintai Dua Orang Bukan Hal Tak Mungkin
ILUSTRASI (ist)

PAKAR Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental UNAIR Prof Dr Nurul Hartini S Psi MKes menyatakan, mencintai dua orang dalam waktu yang bersamaan bukan hal yang tidak mungkin. Itu bisa terjadi pada siapa saja, termasuk dalam pasangan yang sudah menikah.

Dalam series My Lecturer My Husband (MLMH) seasons dua, karakter tersebut dimainkan oleh Felix. Individu yang belum mencapai tahap kedewasaan, lanjut Prof Nurul, hanya ada ego yang mendominasi energi cintanya, yang dalam konsep Freud dikenal dengan konsep Id. Struktur kejiwaan menurut Freud, yaitu id, ego, dan superego.

“Menganut pada nilai-nilai yang individu yakini, yang akan membingkai intimate relationship; struktur kejiwaan akan mengarah pada respons individu terhadap sesuatu, termasuk perilakunya dalam bercinta,” jelas Anggota Ikatan Psikologi Klinis itu.

Individu yang didominasi Id, kepribadian paling dasar dan naluri individu adalah memuaskan nafsu dengan cara menghindari keadaan tidak menyenangkan dan mengejar keadaan yang menyenangkan. Artinya, individu bebas.

Sebab, individu tersebut hanya mengejar kesenangan dan kepuasan nafsu. Kalau orang belum ke jenjang pernikahan dalam konteks cinta romantis dan belum mengikat komitmen satu sama lain, sangat diwajarkan untuk mencintai dua hati.

“Apalagi individunya juga tidak melakukan apa-apa, cuma berbagi perhatian aja. Apa yang harus disalahkan dalam kondisi yang tidak ada aturan atau norma yang dilanggar. Ya sah-sah aja, kecuali sudah proses menuju pernikahan kemudian membagi cinta ke yang lain, ya saya yakin akan ada yang tersakiti,” imbuh mantan Dekan Fakultas Psikologi UNAIR itu.

Untuk pasangan yang telah menikah, konsep Id tidak dapat diterapkan ketika seseorang memandang atau memiliki ketertarikan pada lawan jenis dan berujung pada rasa ingin memiliki. Hal tersebut akan menyebabkan salah satu pihak tersakiti. Kalaupun ada salah satu yang  tidak tersakiti, kata Prof Nurul, bingkai seperti apa yang individu itu akan pakai? Artinya setiap orang memiliki batasan individu yang berbeda-beda.

Selanjutnya konsep ego, sistem kepribadian yang menjalankan fungsinya berdasar prinsip kenyataan, sebagai sebuah upaya memuaskan kebutuhan. Ego mendominasi energi cintanya.

Prof Nurul mengatakan cinta yang didominasi ego atau realitas artinya ada keseimbangan untuk diri sendiri dan orang lain atau objek lain. Setiap individu, termasuk diri pribadi, ingin diperlakukan dengan baik sehingga tidak ada objek lain yang dikalahkan.

Sementara konsep superego, sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai moralitas yang individu yakini benar dan baik. “Jika individu sudah memiliki komitmen dan realitas atau lebih tinggi lagi, yaitu moralitas, individu tersebut akan mengetahui mana perilaku yang benar dan baik,’’ ujar Prof Nurul.

Superego mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral dari pada dengan kenyataan. Adapun faktor lain yang menyebabkan individu dapat mencintai dua orang dalam satu waktu yang sama. Sebab, ketertarikan tidak hanya berdasar pengalaman psikologis, tapi juga pengalaman biologis, yakni efek yang ditimbulkan oleh jatuh cinta berkaitan dengan hormon.

“Setiap perilaku manusia dipengaruhi oleh sistem yang ada di tubuh kita, yaitu hormon. Banyak sistem neuron yang bekerja dalam diri dan hal ini dibentuk oleh pengalaman hidup sebelumnya dan sepanjang kehidupan, membentuk bangunan diri dalam menyikapi sesuatu,’’ tegasnya. (dev/sut)


Baca juga: Ini Pendapat Pakar Soal Citayam Fashion Week