Bijak Pilih Tempat Penitipan Hewan Kesayangan
MENITIPKAN hewan peliharaan kesayangan pada layanan penitipan hewan menjadi solusi tepat bagi mereka yang sibuk. Namun, pemilik hewan perlu bijak memperhatikan beberapa aspek pada tempat penitipan hewan yang dipilih. Di antaranya kehandalan keeper, pemberian makan dan minum, kondisi lingkungan, dan penanganan hewan sakit.
Pakar Animal Welfare Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga (Unair) drh Prima Ayu Wibawati MSi mengatakan, untuk menghindari berbagai kasus penelantaran hewan oleh oknum di tempat penitipan hewan. Pemilik hewan wajib melakukan pengecekan terlebih dahulu pada tempat tersebut. Hal itu sebagai bukti tanggung jawab owner sebagai pemilik hewan yang peduli dan sayang pada peliharaannya..
“Memilih layanan penitipan hewan menjadi tanggung jawab besar bagi owner. Owner enggak boleh sembarangan memilih layanan penitipan. Jadi apabila ada penelantaran tidak bisa menyalahkan salah satu pihak saja,” kata Prima Ayu, Sabtu (19/11) di Banyuwangi.
Kehandalan keeper
Dosen Prodi Kedokteran Hewan itu menuturkan pemilik hewan wajib mengecek terlebih dahulu keeper hewan yang bekerja pada tempat tersebut. Pastikan keeper mengerti terhadap hewan yang akan dititipkan.
“Wajib tanya siapa yang memberi makan, takut hewan atau gak. Jangan sampai memilih tempat penitipan yang keepernya awam dan takut pegang hewan,” tuturnya.
Keeper juga wajib memperlakukan hewan dengan baik dan perhatian. Tidak boleh ada tindakan seperti memukul, menendang dan kekerasan lainnya.
Pemberian makan dan minum
Makan dan minum memiliki peranan penting metabolisme tubuh hewan dalam memenuhi kebutuhan energinya. Pemilik hewan harus melakukan konsultasi terkait pemberian makanan yang tepat pada keeper layanan penitipan hewan. Pastikan hewan terpenuhi pemberian makannya dengan produk yang tepat dan air minum selalu tersedia.
“Misalnya kucing itu biasanya 100 gram dengan pemberian 3 kali sehari. Jenis makanan harus sesuai jenis hewan.Pemberian makanan yang tak seharusnya termasuk pelanggaran animal welfare,” kata Prima Ayu.
Kondisi lingkungan tempat penitipan
Prima Ayu mengungkapkan lingkungan sangat mempengaruhi tingkat stres hewan. Apabila hewan tidak berada dilingkungan yang tepat maka akan ada tanda ketidaknyamanan. Dalam kondisi normal hewan bebas mengekspresikan perilakunya.
“Ukuran kandang harus ada sesuai, untuk hewan kecil bisa 1 x1 meter. Sehingga hewan tersebut bisa tiduran bisa berdiri, dan bisa berputar balik,” ungkapnya.
“Jika dalam kondisi hewan normal seharusnya banyak berdiri lari-lari. Tapi jika lingkungannya tidak sesuai akan ketakutan dan banyak diam,” tambahnya
Penanganan hewan sakit
Pilih penitipan hewan yang tepat tak harus memiliki dokter hewan jaga di dalamnya. Namun keeper memiliki pengetahuan tanda-tanda sakit dan pertolongan pertama terhadap hewan peliharaan yang sakit.
“Paling tidak keeper tahu tindakan preventif dan siapa yang harus dihubungi kalau ada gejala sakit,” katanya.
Sudah saatnya tingkat pemahaman pemilik hewan perlu ditingkatkan dalam memahami 5 aspek animal welfare dalam kandang. Tujuannya agar menjadi langkah bijak dalam meminimalkan tindak penelantaran hewan melalui peninjauan layanan penitipan hewan secara mendalam. Sehingga memilih layanan penitipan hewan yang bertanggung jawab dan berkompeten. (dev/sut)