MANGUPURA, PODIUMNEWS.com - Wakil Bupati (Wabup) Badung I Ketut Suiasa mengingatkan agar tidak menganggap sepele terhadap kasus rabies yang sedang terjadi. Pasalnya, isu rabies dapat berpengaruh terhadap sensitivitas kondisi pariwisata di Badung. Hal itu disampaikan Wabup Suiasa saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Rabies, Selasa (7/3) di Mangupura. Ia khawatir jika tidak secepatnya diantisipasi akan beresiko terhadap pertumbuhan dan perkembangan pariwisata di Badung. Selain itu juga terdapat resiko lainnya, seperti mempengaruhi kesehatan manusia, ekonomi bagi masyarakat terkena gigitan rabies dan terpenting menyangkut keselamatan jiwa manusia. “Juga beresiko menimbulkan isu negatif dan menurunkan pariwisata yang ada di Kabupaten Badung. Kita harus sadari bersama dan jangan hal ini disepelekan, digampangkan, dimudahkan. Kita harus antisipasi tidak hanya pemerintah saja tetapi semua pihak,” ujarnya. Untuk itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder termasuk desa adat untuk menggencarkan sosialisasi pengendalian rabies. Selain itu juga tiap kelurahan, desa adat telah diminta membentuk tim siaga pengendalian penyakit menular dari hewan. “Mudah-mudahan kasus-kasus yang sensitif, rentan dan juga berbahaya dari penularan penyakit rabies ini, bisa kita atasi seminimal mungkin,” harapnya. Maka itu, pihak sejak awal telah melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder sebagai upaya antisipasi sehingga berbagai resiko dapat ditekan. “Sedini mungkin harus kita antisipasi dan tekan, bahkan secepat mungkin jangan sampai terjadi,” tegasnya. Apalagi kasus rabies pernah terjadi di Legian, Kuta sebagai kawasan utama pariwisata di Badung termasuk Bali. Namun beruntung, kejadian itu dapat segera diatasi. “Tentu harapan kita tidak lagi ada kejadian kasus-kasus yang berkembang dan meluas di Kabupaten Badung,” ujarnya. (adi/sut)
Baca juga:
Pemprov Bali Perjuangkan Kearifan Lokal Terakomodir RUU Provinsi Bali