Tingkatkan SDM Lewat Wawasan Kesusatraan
SINGARAJA, PODIUMNEWS.com – Komunitas Mahima Indonesia menggelar Singaraja Literary Festival (SLF) untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Buleleng melalui peningkatan wawasan kesusastraan.
Kegiatan SLF dibuka Kepala Dinas Pariwisata (kadispar) Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara di Gedung Sasana Budaya Singaraja, pada Jumat (29/8/2023).
Dody mengapresiasi SLF yang mengangkat situs Gedong Kirtya sebagai salah satu warisan perpustakaan dan museum lontar di Indonesia. Ia berharap hal ini dapat memberikan dampak terciptanya kesadaran mencintai Kota Singaraja sebagai sebuah kota yang pernah menjadi pusat pemerintahan dan pusat pendidikan.
“Sehingga Kota Singaraja dapat kembali menjadi tujuan pendidikan dan pusat berkembangnya intelektualitas dan kreativitas nantinya,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur SLF Kadek Sonia Piscayanti mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangkitkan kebanggaan masyarakat Buleleng karena memiliki Gedong Kirtya yang merupakan satu satunya lontar manuskrip terbesar yang ada di Indonesia.
"Jadi SLF ini adalah festival kesusastraan yang berbasis dari lontar-lontar lama dari Gedong Kirtya. Masyarakat Buleleng harus bangga dan mau mempelajari lontar yang ada di sana," ujarnya.
Sonia menyebutkan, kegiatan festival yang diselenggarakan selama tiga hari mulai tanggal 29 September - 1 Oktober 2023 tersebut akan memvisualisasikan lontar-lontar yang ada di Gedong Kirtya melalui bentuk kesenian seperti pementasan, teater, dongeng, puisi dan yang lainnya.
"SLF ini secara tidak langsung akan mengajak generasi muda untuk bisa melestarikan lontar. Ayo kita pelajari dan alih bahasakan lontar itu menjadi bahasa Bali, Indonesia ataupun bahasa Inggris agar bisa mengglobal nantinya," ujarnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini mempunyai 30 lebih program dan melibatkan audiens bukan dari Singaraja saja melainkan dari seluruh Indonesia bahkan sampai iternasional.
"Sekitar ratusan orang terlibat di SLF ini, karena ada sesi online-nya juga. Diharapkan ke depan SLF ini dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk dapat mempelajari lontar-lontar yang belum sempat dipelajari di Gedong Kirtya," tutupnya. (suteja)