Shortcut Canggu-Tibubeneng Atasi Macet di Kuta Utara

Bupati Giri Prasta mengatakan tujuan pembangunan shortcut ini adalah mengurai kemacetan lalu -lintas yang kerap terjadi di kawasan pariwisata Kuta Utara.

Ia menyebutkan jalan ini memiliki panjang 335 m, lebar 8 meter, dilengkapi dengan pedestrian yang dibangun di atas tanah seluas 26 are.

Sedangkan dana pembangunan berasal dari APBD Badung Perubahan 2023 sebesar Rp 6,2 miliar untuk pengerjaan proyek jalan, dan Rp 25 miliar untuk pembebasan lahan, dengan waktu pengerjaan kurang lebih dua bulan

"Ini merupakan salah satu program kami Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung untuk mengurai kemacetan. Kami pastikan setelah kita buka ini untuk kepentingan umum, lalu-lintas jadi lancar tidak macet seperti saat ini," kata Bupati Giri Prasta.

Ia selanjutnya mengucapkan terima kasih kepada para pemilik lahan yang telah memberikan dukungan penuh terkait dengan program shortcut Tibubeneng-Canggu ini.

Disampaikan bahwa sosialisasi pembebasan lahan untuk jalan shortcut ini mendapatkan waktu yang lama, namun waktu eksekusinya berjalan dengan cepat.

"Kita memang tidak diperbolehkan membangun flyover. Kalaupun misal ke depan dibolehkan membangun flyover, saya kira kemacetan gampang diurai. Setelah ini kita akan memperlebar jalan yang ada di Batubelig, Tunon Umalas menuju Berawa. Astungkara kita bisa segera lakukan itu sehingga betul-betul kawasan ini yang merupakan destinasi wisata kemacetannya bisa terurai," jelas Bupati Giri Prasta.

Saat ini, tambah Giri Prasta,  Pemkab Badung bersama pemerintah pusat tengah menyiapkan pembangunan LRT/MRT untuk mewujudkan sistem transportasi umum yang berkelanjutan.

"Besok tim Kabupaten Badung bersama tim pemerintah pusat akan datang dari Korea berkaitan dengan MRT. Kami sudah mohonkan untuk pembangunan MRT,” ungkapnya. (adi/sut)

Baca juga :
  • Putri Koster: Sampah Bukan Cuma Urusan Pemerintah
  • Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Dam Oongan Denpasar
  • Mayat Pria Tergantung Ditemukan di Eks Hotel Tanjung Benoa