Podiumnews.com / Aktual / Kesehatan

Kasus DBD di Buleleng Meningkat

Oleh Editor • 01 Mei 2024 • 17:42:00 WITA

Kasus DBD di Buleleng Meningkat
Dinkes Buleleng melakukan fogging di sejumlah desa yang mengalami kasus DBD tinggi. (foto/suteja)

SINGARAJA, PODIUMNEWS.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Buleleng mulai sejak awal tahun 2024 terus meningkat.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng menunjukkan, hingga April 2024, tercatat sebanyak 716 kasus DBD.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Buleleng dr Sucipto menyebutkan terdapat 15 wilayah dengan kasus DBD tertinggi di Buleleng.

Di antaranya, Desa Gerokgak, Desa Patas, Desa Anturan, Desa Pejarakan, Desa Tukad Mungga, Desa Celukan Bawang, Desa Kalibukbuk, Desa Pemaron, Desa Panji, Desa Kerobokan, Desa Kayu Putih, Desa Loka Paksa, Desa Pengulon, Desa Kaliasem dan Kelurahan Banyuasri.

Upaya pencegahan juga terus dilakukan pihaknya melalui fogging di seluruh desa di Buleleng. Namun, ia mengatakan fogging hanya dilakukan sebagai opsi terakhir.

“Hal ini karena fogging memiliki efek samping zat kimia yang dapat terpapar pada hewan dan barang-barang rumah,” jelasnya.

Meski begitu, pihaknya juga melakukan fogging dengan mesin Ultra Low Volume (ULV), tentunya hal ini dilakukan setelah melalui kajian dan penyelidikan epidemiologi (PE) kasus DBD.

“Kami juga melakukan upaya fogging ULV, di wilayah yang jumlah kasusnya tinggi dan berpotensi menyebabkan DBD. Jadi, di 15 desa tertinggi kita lakukan fogging ULV tentunya dengan PE, tidak serta merta ada kasus lalu dilakukan fogging," sambungnya.

Lebih lanjut menurutnya pencegahan kasus DBD ialah dengan cara masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menerapkan tindakan 3M Plus secara rutin. Hal ini dilakukan guna menekan kasus DBD di Kabupaten Buleleng.

"Kami tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan rutin melakukan 3M Plus, yaitu menguras bak mandi minimal seminggu sekali, menutup tempat penampungan air, dan membersihkan genangan air," ujar dr Sucipto.

dr Sucipto menjelaskan bahwa 3M Plus merupakan langkah pencegahan DBD yang paling efektif. Genangan air menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, vektor penyakit DBD.

“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan, lakukan 3M Plus secara rutin. Itulah kunci utama mencegah kasus DBD dan segera hubungi petugas kesehatan jika mengalami gejala DBD seperti demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri sendi,” jelasnya. (suteja/edy)