Podiumnews.com / Aktual / Sosial Budaya

Gong Gebyar Anak-Anak Duta Denpasar Tampil Apik

Oleh Editor • 24 Juni 2024 • 20:37:00 WITA

Gong Gebyar Anak-Anak Duta Denpasar Tampil Apik
Penampilan Sekehe Gong Kebyar Anak-anak Kumara Dharma Duta Laksana di PKB XLVI, Minggu (23/6/2024) di Denpasar. (foto/adhy)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com –Sekehe Gong Kebyar Anak-anak Kumara Dharma Duta Laksana, Banjar Kepisah, Kelurahan Pedungan sebagai Duta Kota Denpasar menunjukan penampilan apik pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI Tahun 2024.

Penampilan mereka pada Utsawa Gong Kebyar Wanita PKB XLVI di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center, Minggu (23/6/2024) malam, disaksikan langsung Walikota Denpasar IGN Jaya Negara.

Tampil mebarung dengan Gong Kebyar Anak-anak, Sanggar Warnas Bangli, Duta Kabupaten Bangli, Sekehe Gong Kebyar Anak Kumara Dharma Duta Laksana sukses memukau ribuan pasang mata yang hadir.

Sebanyak tiga materi turut dibawakan, yakni Tabuh Kreasi Baru Kekebyaran yang berjudul Arunika, Tari Tenggek dan Tari Dolanan Nyikep yang berhasil mengundang sorak sorai, tepuk tangan hingga gelak tawa penonton.

Kordinator Sekehe Gong Kebyar Anak Kumara Dharma Duta Laksana, Komang Jaya Juliawan mengatakan pihaknya membawakan tiga materi. Yakni Tabuh Kreasi Baru Kekebyaran yang berjudul Arunika, Tari Tenggek dan Tari Dolanan Nyikep.

“Arunika yang merupakan judul Tabuh Kreasi Kekebyaran bermakna cahaya mentari pagi yang dimaknai sebagai cahaya harapan baru khususnya bagi generasi muda, dengan spirit dan semangat disertai ketegaran,” jelasnya.

Selanjutnya untuk Tari Tenggek merupakan merupakan sebuah Tari Maskot Fauna Kota Denpasar yang diciptakan pada tahun 2013. Ide ini dicetuskan oleh Walikota Denpasar yang mendapat sambutan dan apresiasi dari para seniman Kota Denpasar.

“Kedis Tenggek (Burung Raja Udang) merupakan burung pemangsa yang kesehariannya hidup di hutan mangrove terletak di pesisir pantai selatan Kota Denpasar,” sebutnya.

Sedangkan sebagai persembahan pamungkas turut ditampilkan Tari Dolanan Nyikep. Garapan ini terinspirasi dari pasukan perang kerajaan yakni pasukan sikep yang berarti pasukan sigap dan siap dalam bertempur.

“Kesigapan ini dikuasai betul oleh Cokorda Mantuk Ring Rana atau yang dikenal dengan sebutan I Gusti Ngurah Made Agung. Kesigapan dan kecerdasan tersebut membuat anak-anak berkeinginan untuk memainkan sebuah permainan yang dinamakan nyikep, memiliki arti yakni mesikep-sikepan,” tuturnya.

Sementara itu, Walikota Jaya Negara mengaku bangga dengan penabuh anak-anak yang juga tak kalah hebat dengan penabuh dewasa dalam memainkan gambelan gong kebyar.

"Selain makna yang mendalam sesuai dengan tema, pementasan juga memberikan semangat sebagai pembuktian bahwa penabuh anak-anak Denpasar juga sangat luar biasa," ujarnya. (adhy/suteja)