25 Pendonor Darah dari Bali Terima Satyalencana
DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Terdapat 25 pendonor darah sukarela dari Bali memperoleh Satyalencana Kebaktian Sosial (SLKS).
Mereka berhak menerima penghargaan tersebut karena setidaknya telah 100 kali mendonorkan darahnya, terhitung sejak 2019 sampai 2020.
Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Presiden (Wapres), Ma`ruf Amin pada Senin, (5/8/2024) di Jakarta.
Ma`ruf Amin menyebut setiap negara harus menyadari pentingnya pemenuhan kebutuhan darah secara terus menerus bagi setiap warga negara.
"Darah dibutuhkan untuk menjaga kesehatan menyelamatkan nyawa, kebutuhan medis hingga membantu penanganan penyakit kronis. Namun terkadang darah tidak dapat tersedia dengan cepat dan cukup di rumah sakit, sehingga keberadaan pendonor darah sangat krusial," terangnya.
“Kehadiran donor darah sukarela (DDS) tidak hanya memberikan manfaat bagi pendonor namun juga bagi yang menerima darah. Setetes darah dapat memberikan harapan dan semangat bagi mereka untuk kembali sehat dan beraktivitas seperti semula,” imbuhnya.
Senada dengan itu, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Muhammad Jusuf Kalla mengatakan Unit Transfusi Darah Pusat (UTDP) PMI bersama 237 Unit Donor Darah (UDD) PMI yang tersebar di seluruh Indonesia sudah dapat memenuhi 93 persen kebutuhan nasional yang menurut WHO setidaknya 2 persen dari jumlah penduduk.
Sementara itu, Sekretaris Pengurus PMI Bali, I Gusti Made Arya Wisnu Mataram mengapresiasi dan sangat senang bahwa penghargaan donor darah yang tertunda selama 4 tahun bisa diadakan kembali.
“Harapan para pendonor sangat senang dengan adanya penganugrahan Satyalencana Kebaktian Sosial Presiden RI, dan harapan ke depannya penganugerahan SLKS ini bisa diberikan kembali kepada DDS yang tertunda, yaitu 2021, 2022,2023," ujarnya.
Adapun 25 DDS penerima SLKS dari Bali adalah I Wayan Sudira, Solihin Trisno, Gede Parwatha, Herry Meidianus Tamasoleng, I Ketut Karmajaya, Herlambang, Eddy Sudarno dan Adventus Lawalata.
Selanjutnya, Jamaluddin, Ariyo Kusuma Wardhana, I Wayan Sukadana, Yudhi Novianto, I Ketut Wirawan, AA Gede Kertanegara, I Dewa Putu Eka Saputra dan I Nyoman Darma.
Kemudian, Adrianto Mulia, Fiqrul Hidayat, Surjanto Murni, Raffles E Linelejan, Tri Budi Basuki Wibowo, Darsusanto, Agus Joko Santoso, Putu Ayu Novianitri Martha dan Mochammad Samin. (fatur/suteja)