Search

Home / Aktual / Sosial Budaya

Bupati Giri Prasta Hadiri Pujawali Pura Dalem Balingkang

Editor   |    25 November 2024    |   16:42:00 WITA

Bupati Giri Prasta Hadiri Pujawali Pura Dalem Balingkang
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri puncak pujawali sekaligus melaksanakan persembahyangan di Pura Dalem Balingkang, Desa Adat Pinggan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu (24/11). (Foto: pdn)

BADUNG, PODIUMNEWS.com - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri puncak pujawali sekaligus melaksanakan persembahyangan di Pura Dalem Balingkang, Desa Adat Pinggan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu (24/11). 

Turut hadir Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, anggota DPRD Bali dapil Bangli Budi Utomo, Bendesa Adat Pinggan serta krama pengempon pura setempat. Sebagai wujud dukungan Bupati Giri Prasta menyerahkan bantuan dana pribadi sebesar Rp 90 juta.

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengucapkan rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan Ida Betara yang berstana di Pura Dalem Balingkang agar semua masyarakat diberikan keselamatan dalam melaksanakan pujawali ini.

“Kehadiran saya disini untuk meringankan beban krama semua dan ini murni dari pikiran yang suci dan ning nirmala, apalagi khususnya masyarakat di Desa Adat Pinggan, banyak menghabiskan waktu di adat seperti kelabu baang/orang meninggal, mecaru amanca, ngodalan, ngotonan, potong gigi, upacara manusa yadnya, piodalan di tingkat Dadia sampai Sad Kahyangan, itu memerlukan waktu dan uang yang tidak sedikit, maka dari itu kami hadir di tengah-tengah masyarakat untuk meringankan beban masyarakat seperti saat ini,” ucapnya.

Lebih lanjut Bupati Giri Prasta menyampaikan, Pujawali ini dapat dikatakan Puja, itu dilaksanakan oleh Sulinggih bersama Pemangku sedangkan Walinya dilaksanakan oleh Welaka, ada Sekaa Gong, Pesantian, Topeng Sidakarya, Tari Rejang dan Renteng, itu yang dimaksud Pujawali. Dirinya merasa bangga karena krama sudah melaksanakan adat, tradisi, seni dan budaya, untuk itu diharapkan untuk selalu bersatu dan menjalankan konsep Tri Hita Karana. 

“Sebagai contoh saya sebagai Bupati, yang saya lakukan untuk mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana adalah Parahyangan pembangunan dan restorasi pura, bantuan pujawali terkait dengan hubungan manusia dengan Tuhan, Pawongan hubungan manusia dengan manusia, pendidikan gratis, kesehatan gratis dan Palemahan hubungan manusia dengan lingkungan,” tutupnya. (Pdn)


Baca juga: NUSA DUA CIRCLE, Mega Proyek ‘Gagal’. Benarkah Perusahaan dan Orang-Orang yang Terlibat Didalamnya Juga Bermasalah? (BAG: 1)