Bali Terima Jatah 17 Ribu Vaksin PMK
DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Provinsi Bali menerima 17 ribu dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari pemerintah pusat yang akan digunakan untuk vaksinasi pada bulan Januari. Sementara total vaksin dibutuhkan mencapai 170 ribu dosis.
Demikian terungkap dalam rapat koordinasi antisipasi Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) yang dihadiri Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Suganda pada Rabu (15/1/2025) di Denpasar.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Provinsi Bali I Wayan Sunada mengungkapkan bahwa Bali pada tahun 2022 telah dapat menuntaskan kasus PMK.
"Terhitung per tanggal 1 Agustus 2022, Bali dalam status zero case reported kasus PMK," ujarnya.
Namun kasus PMK kembali merebak di sejumlah provinsi lain pada akhir tahun 2024 ini, pihaknya pun kembali meningkatkan kewaspadaan meski belum menerima laporan adanya kasus dari kabupaten/kota di Bali.
“Kami berharap dukungan dari pemerintah pusat dan seluruh komponen masyarakat agar kasus tahun 2022 tak terulang dan Bali mampu mempertahankan zero case kasus PMK,” pintanya.
Ia kemudian menyebutkan populasi Hewan Rentan PMK (HRP) Tahun 2024 di daerah Bali yaitu ternak sapi sebanyak 390.081 ekor, 796 ekor kerbau, 41.498 ekor kambing dan 409.616 ekor babi.
Terkait program vaksinasi PMK, hingga tanggal 31 Oktober 2024, tercatat sebanyak 23.018 ekor HRP telah menjalani vaksinasi tahap VI.
Untuk program vaksinasi PMK tahun 2025, Distanpangan Bali menargetkan 169.700 ekor HRP yang secara bertahap akan dilaksanakan pada bulan Januari, Februari, Maret, Juli, Agustus dan September.
Sementara kendala penanggulangan PMK di daerah Bali yaitu populasi HRP yang dinamis karena lalu lintas antar pulau, resistensi peternak akibat kekhawatiran Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), keterbatasan SDM serta dukungan anggaran.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Agung Suganda mengapresiasi langkah progresif Bali sehingga berhasil mencapai zero case PMK yang masih bisa dipertahankan hingga saat ini.
“Melalui Rakor ini kita susun strategi untuk melakukan upaya maksimal agar Bali tetap mampu mempertahankan status zero case PMK. Kita beri perhatian karena Bali adalah salah satu daerah sumber sapi yang bisa mengirim ternak ke semua wilayah,” ujarnya. (adhy/suteja)