Search

Home / Aktual / Pemerintahan

Pj Gubernur Bali Apresiasi Toleransi dalam Festival Imlek

Dewa Fatur   |    03 Februari 2025    |   20:51:00 WITA

Pj Gubernur Bali Apresiasi Toleransi dalam Festival Imlek
Gubernur Bali,_S. M_Mahendra_Jaya. (Sumber: Pemprov Bali).

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Penjabat (Pj.) Gubernur Bali, S. M. Mahendra Jaya, memberikan apresiasi kepada semeton Tionghoa atas kontribusi mereka dalam mempererat tali persaudaraan dan keberagaman di Bali, yang ditunjukkan melalui Festival Imlek Bersama 2576 Tahun 2025.

Dalam sambutannya pada acara yang berlangsung di Lapangan Puputan Badung pada Minggu (2/2/2025), Pj. Gubernur menyatakan bahwa semangat kebersamaan ini sangat berperan dalam menyelesaikan masalah sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali.

“Saya merasa sangat senang dan terhormat berada di tengah-tengah krama dan semeton sami. Terima kasih atas kebersamaan kita. Apresiasi setinggi-tingginya kepada Panitia Festival Imlek 2025 dan semua pihak yang terlibat,” ujar Mahendra Jaya.

Festival Imlek, menurutnya, bukan hanya sekadar perayaan keagamaan, melainkan juga simbol persatuan dalam kebhinekaan.

“Imlek menjadi ajang untuk menyatukan berbagai etnis dan agama, mempererat persaudaraan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tambahnya, dengan mengibaratkan keragaman seperti warna pelangi yang memperindah kehidupan.

Pj. Gubernur juga berharap Festival Imlek dapat dimasukkan dalam kalender Karisma Event Nusantara, sebagai upaya mendukung pariwisata Bali.

"Keberagaman yang dikelola dengan baik, menurutnya, akan memperkuat keharmonisan dan menjaga kedamaian di Bali," pungkasnya.

Ketua Panitia Festival Imlek, Hery Sudiarto, menambahkan bahwa festival ini tidak hanya sebagai perayaan, tetapi juga sebagai wujud kebersamaan, persatuan, dan harmoni antar masyarakat.

"Kegiatan ini diisi dengan berbagai acara menarik, termasuk parade budaya, pertunjukan seni, dan pameran UMKM," terangnya.

 

Festival Imlek juga menandai penandatanganan Pataka Toleransi dan Kebhinekaan, sebuah simbol komitmen bersama untuk menjaga semangat toleransi di Bali.

Dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Wakil Konjen RRT di Denpasar, Zhu Yu, serta perwakilan pemerintah, acara ini menguatkan tekad untuk terus menjaga Bali sebagai model kota toleransi di Indonesia. (fathur).


Baca juga: Jangan Sepelekan, Isu Rabies Sensitif terhadap Pariwisata