Podiumnews.com / Aktual / Advertorial

Pelestarian Naskah Kuno, Disbud Badung Gelar Konservasi Lontar

Oleh Editor • 17 Februari 2025 • 22:51:00 WITA

Pelestarian Naskah Kuno, Disbud Badung Gelar Konservasi Lontar
Kegiatan konservasi lontar digelar Disbud Badung dan Disbud Bali, Senin (17/2/2025) di Mengwi, Badung. (foto/adi)

MANGUPURA, PODIUMNEWS.com - Dinas Kebudayaan (Disbud) Badung dengan Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali, Senin (17/2/2025) menggelar Festival Konservasi Lontar, di Mengwi, Badung.

Kegiatan serangkaian Bulan Bahasa Bali ke-7 ini tampak dihadiri pula Pamong Budaya Ahli Muda Dinas Disbud Bali IB Made Purwita, Kepala Bidang (Kabid) Sejarah Disbud Badung Ni Nyoman Indrawati, Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Badung I Nyoman Sugita, dan perwakilan Dinas Kearsipan Kabupaten Badung.

Kabid Sejarah Disbud Badung, Ni Nyoman Indrawati mengatakan, program ini sejalan dengan kegiatan Disbud Badung untuk pelestarian naskah kuno. Selain itu pelaksanaan Festival Konservasi Lontar juga termasuk dalam rangkaian Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025.

“Kegiatan Disbud Badung dalam pelestarian naskah kuno dilaksanakn dari tahun ke tahun. Tujuannya untuk melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali, khsuusnya manuskrip berupa lontar,” ujar Indrawati.

Pihaknya menyebutkan, dalam lontar umumnya mengandung berbagai ilmu pengetahuan, berupa tradisi, seni, budaya, bahasa, dan lainnya.

“Jika lontar ini tidak dilestarikan, ditakutkan ilmu pengetahuan akan hilang dan tidak dinikmati oleh generasi penerus,” ujarnya.

Sehingga pihaknya berharap masyarakat dapat memberikan ruang kepada pemerintah untuk melakukan konservasi. Apalagi banyak masyarakat yang hanya mensakralkan tanpa mengetahui isi dari lontar tersebut.

“Semoga dari kegiatan ini mereka menjadi semakin sadar dan mau membuka kepada pemerintah khsusunya untuk memberikan ruang bagi kami untuk mengkonversi lontar mereka,” ucapnya.

Sementara Pamong Budaya Ahli Muda Disbud Bali IB Made Purwita menyatakan, konservasi lontar ini dilaksankan serangkaian dari Bulan Bahasa Bali VII. Tujuannya adalah pelestarian dan pengembangan dari naskah kuno yang tertuang dalam lontar. Selain itu pelestarian dari wariga yang tertulis dalam potongan kayu.

“Jadi tujuannya itu adalah pelestarian. Kami sekalian merawat dari naskah-naskah ini, membersihkan yang bertujuan agar naskah ini tidak rusak,” terangnya.

Selanjutnya, ia meminta masyarakat Bali yang memiliki naskah dapat menyampaikan kepada pemerintah. Sehingga nantinya melalui Penyuluh Bahasa Bali akan dilakukan konservasi sekaligus mendata lontar.

“Kalau tidak dirawat, tidak diturunkan, atau tidak bisa dibaca, mana mungkin bisa diketahui isi dari naskahnya. Jadi diharapkan kesadarannya untuk bisa membuka diri atau memberikan naskahnya untuk dirawat,” tutupnya. (adv/adi/suteja)